Festival Golo Koe 2025: Mengangkat Spirit Religi, Budaya, dan UMKM Menuju Pariwisata Berkelanjutan di Labuan Bajo

Created at 2025-08-09

Labuan Bajo, 9 Agustus 2025-
Festival Golo Koe Maria Assumpta Nusantara (FGK) 2025 kembali hadir di Labuan Bajo untuk tahun keempat sejak penyelenggaraan pertamanya pada tahun 2022. Festival yang awalnya digagas oleh Keuskupan Ruteng dan kini dilanjutkan oleh Keuskupan Labuan Bajo ini telah menjadi salah satu magnet utama dalam kalender budaya dan religi di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

Tahun ini, Festival Golo Koe Maria Assumpta Nusantara mengangkat semangat kebersamaan yang berakar pada nilai-nilai harmoni, nasionalisme, serta rahmat Bunda Maria yang diyakini senantiasa menyertai perjalanan iman umat Katolik. Festival ini bukan hanya perayaan keagamaan, tetapi juga bagian dari upaya menciptakan atraksi wisata religi yang inklusif dan berkelanjutan, sejalan dengan program strategis pemerintah dalam mendorong pariwisata yang memberdayakan seluruh lapisan masyarakat.

“Festival Golo Koe Maria Assumpta Nusantara merupakan bentuk kolaborasi strategis antara Keuskupan Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Pemerintah Daerah, pelaku industri pariwisata, komunitas adat dan budaya, serta elemen masyarakat termasuk generasi muda Manggarai Barat. Penyelenggaraan festival tahun ini tidak hanya merefleksikan kedalaman spiritualitas umat Katolik, tetapi juga menjadi panggung representatif bagi kekayaan budaya lokal Manggarai dan Nusa Tenggara Timur secara menyeluruh”, ungkap Ketua Umum FGK, RD. Rikardus Manggu dalam konferensi pers FGK pada Sabtu (09/08/2025) pagi di Rumah Keuskupan Labuan Bajo.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Pelaksana Festival Golo Koe, Fransiskus Sales Sodo turut menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan pemerintah pusat. Ia menyebut bahwa kehadiran Kementerian Pariwisata Republik Indonesia melalui program Karisma Event Nusantara (KEN) telah memberikan tambahan semangat dan daya ungkit yang besar dalam memperluas jangkauan Festival Golo Koe secara nasional dan internasional.

"Kami mengapresiasi peran pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Pariwisata, dalam mendukung FGK dan menjadikannya sebagai salah satu dari Top 10 Karisma Event Nusantara (KEN) tahun ini. Ini adalah bentuk pengakuan atas potensi besar yang dimiliki oleh masyarakat lokal, budaya, serta kekuatan spiritual yang menjadi fondasi utama festival ini”, ungkap Frans.

Frans menambahkan bahwa FGK 2025 menjadi momentum penting dalam mendukung Labuan Bajo sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP). Dengan jumlah kunjungan wisatawan yang mencapai lebih dari 2.000 orang pada bulan Juni 2025, penyelenggaraan FGK diharapkan dapat menjadi ruang sinergi antara sektor keagamaan, budaya, UMKM, dan komunitas lokal dalam membangun ekosistem pariwisata yang memberdayakan.

Rangkaian kegiatan FGK telah dimulai sejak 9 Juli 2025 melalui launching dan perarakan patung Bunda Maria dari berbagai paroki di wilayah Manggarai Barat. Antusiasme umat dan masyarakat terlihat sangat tinggi dalam mendukung seluruh rangkaian acara festival ini.

Adapun kegiatan utama FGK akan berlangsung pada 10–15 Agustus 2025, yang akan diisi dengan berbagai pagelaran seni dan budaya, keterlibatan 160 UMKM lokal, serta parade budaya pada 12 Agustus 2025, yang akan berlangsung dari depan RS Siloam – Jl. Soekarno Hatta – Waterfront City Labuan Bajo. Parade ini akan melibatkan berbagai paguyuban, komunitas adat, instansi pemerintah, dan akan ditutup dengan tarian kolosal sebagai simbol kebersamaan dan semangat pelestarian budaya.

Senada dengan itu, Plt. Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Dwi Marhen Yono menyampaikan bahwa Festival Golo Koe memiliki nilai strategis dalam mendukung transformasi pariwisata Labuan Bajo ke arah yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

“Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) terus berkomitmen mendukung kegiatan-kegiatan seperti FGK yang membawa semangat keberagaman dan spiritualitas sebagai kekuatan utama dalam memajukan pariwisata Labuan Bajo. Festival ini selaras dengan visi kami untuk mendorong tumbuhnya ekosistem pariwisata yang berbasis komunitas, budaya, dan kearifan lokal. Lebih dari sekadar perayaan rohani, FGK menjadi momentum strategis untuk memperkuat kolaborasi antar-stakeholder, mulai dari gereja, pemerintah, pelaku usaha, UMKM, hingga komunitas muda dalam mendukung Labuan Bajo sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas yang memiliki identitas, daya saing, dan keberlanjutan”, ujar Marhen.

 

 

-------

Sisilia Lenita Jemana

Kepala Divisi Komunikasi Publik

Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores

thumbnail

Karnaval Budaya dan Tarian Kolosal Maria Assumpta Nusantara Meriahkan Festival Golo Koe 2025

Labuan Bajo, 12 Agustus 2025 – Karnaval Budaya dan Tarian Kolosal Maria Assumpta Nusantara menjadi salah satu magnet puncak dalam rangkaian event Festival Golo Ko...

thumbnail

Puncak Festival Golo Koe 2025 Resmi Dibuka: Perayaan Iman, Budaya, dan Ekonomi Kreatif di Jantung Labuan Bajo

Labuan Bajo, 10 Agustus 2025 — Puncak Penyelenggaraan Festival Golo Koe Maria Assumpta Nusantara 2025 resmi dibuka pada Minggu sore (10/08/2025) di Kawasan Marina W...

thumbnail

Festival Golo Koe 2025: Mengangkat Spirit Religi, Budaya, dan UMKM Menuju Pariwisata Berkelanjutan di Labuan Bajo

Labuan Bajo, 9 Agustus 2025- Festival Golo Koe Maria Assumpta Nusantara (FGK) 2025 kembali hadir di Labuan Bajo untuk tahun keempat sejak penyelenggaraan pertamanya pada...

Ada pertanyaan ?

Lihat FAQ ? atau Hubungi Kami