Festival Pantai Ligota 2025: Pesona Budaya dan Alam Manggarai Timur

Created at 2025-04-25

 

Labuan Bajo, 25 April 2025- 

Sebagai bentuk komitmen dalam mendukung pengembangan pariwisata berkelanjutan dan inklusif di kawasan Flores, Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) turut hadir dan mendukung penyelenggaraan Festival Pantai Ligota 2025. Festival ini digelar selama tiga hari (24 s/d 26 April 2025) oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Timur dan diharapkan bisa menjadi ruang kolaboratif antara pemerintah daerah, pelaku usaha, komunitas lokal, dan wisatawan untuk memperkuat potensi pariwisata di Pulau Flores dan NTT pada umumnya. 

 

Wakil Bupati Kabupaten Manggarai Timur, Tarsisius Sjukur dalam sambutannya menyampaikan bahwa pengembangan pariwisata di Manggarai Timur berbasis masyarakat, sehingga masyarakat harus menjadi pelaku yang menerima manfaat dari perkembangan pariwisata. Ia juga menjelaskan bahwa terdapat tiga aspek dalam keseimbangan kepariwisataan yaitu ekonomi, lingkungan, dan kualitas. Festival ini diharapkan dapat menjadi salah satu evet yang dapat mencerminkan ketiga aspek ini.

"Pariwisata di Kabupaten Manggarai Timur adalah pariwisata yang berbasis masyarakat. Masyarakat harus menjadi pelaku utama yang menerima manfaat terbesar dari sektor pariwisata. Model pariwisata ini diharapkan dapat menciptakan keseimbangan pada 3 aspek pokok yaitu aspek ekonomi, yang kedua aspek lingkungan, atau environment sehingga peran kita adalah menjaga, merawat dan memolesnya dengan nuansa yang lebih baik, dan yang ketiga, aspek kualitas bagaimana pariwisata kita bisa berkesinambungan dan berkelanjutan." Ucap Wabup Matim tersebut saat membuka Festival (24/04/2025). 

Menyambut baik penyelenggaraan Festival Pantai Ligota, Plt. Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menyampaikan bahwa kehadiran BPOLBF dalam festival ini merupakan bagian dari strategi promosi lintas wilayah di kawasan koordinatif BPOLBF. 

“Manggarai Timur memiliki kekayaan budaya dan pesona alam yang luar biasa. Festival ini adalah bentuk nyata dari sinergi antar daerah dalam memajukan pariwisata Flores secara menyeluruh. Melalui kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku industri pariwisata, Flores dapat semakin dikenal sebagai destinasi unggulan yang siap mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan. Kami berharap festival ini dapat memperkuat identitas lokal dan mendorong perkembangan sektor pariwisata yang inklusif, serta membuka peluang baru bagi perekonomian daerah," ucapnya. 

BPOLBF memandang Festival Pantai Ligota sebagai salah satu pilar penting dalam memperluas persebaran manfaat pariwisata serta memperkenalkan destinasi baru yang layak dikunjungi. Dengan pendekatan berbasis komunitas dan pelestarian budaya, festival ini turut mendukung visi besar pengembangan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan di kawasan timur Indonesia. 

Festival Pantai Ligota 2025 menghadirkan berbagai kegiatan unggulan seperti:

1) Parade Selendang Leros, yang menampilkan keindahan wastra khas Manggarai Timur sebagai simbol kebudayaan dan identitas masyarakat,

2) Stand UMKM Kreatif yang menghadirkan produk-produk lokal unggulan yang mencerminkan kekayaan tradisi dan potensi ekonomi kreatif masyarakat pesisir, tedapat 45 UMKM yang terlibat dalam festival ini.

3) Kunjungan ke Agrowisata, sebagai upaya memperkenalkan destinasi berbasis alam dan pertanian yang mendukung ekowisata dan pemberdayaan masyarakat.

4) Pentas Seni, menampilkan talenta lokal dalam bentuk musik, tari, dan pertunjukan budaya yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

5) Peresmian Kolam Wisata Ligota, fasilitas wisata baru yang diproyeksikan menjadi destinasi keluarga dan pusat aktivitas bahari di Kawasan Borong. 

Pantai Ligota sendiri terletak di Kampung Purang Mese, Desa Compang Ndejing, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur. Pantai ini dikenal dengan pemandangan alam yang eksotis, seperti laut biru, sungai, dan persawahan. Akses menuju pantai ini dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat dan hanya berjarak  sekitar 11,8 km dari pusat Kota Borong. Waktu tempuh dari Kota Borong menuju pantai ini juga kurang lebih 20 - 30 menit perjalanan.

 

 

---------

Sisilia Lenita Jemana

Kepala Divisi Komunikasi Publik

Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores

thumbnail

Perkembangan Pembangunan Kawasan Parapuar

  Labuan Bajo, 15 Mei 2025- Parapuar, destinasi wisata baru yang dikembangkan dan dikelola oleh Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), resmi diperkena...

thumbnail

Travel Dialogue Pariwisata Religi: Upaya BPOLBF Promosikan Destinasi Wisata Religi Katolik di Flores-NTT

  Labuan Bajo, 15 Mei 2025-  Komitmen Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) untuk mendukung pengembangan potensi wisata religi Katolik di Pulau...

thumbnail

Virtual B2B Meeting Wisata Ziarah Katolik Flores-NTT Yang Digelar BPOLBF Catat Potensi Transaksi Hingga 16 Miliar Rupiah

  Labuan Bajo,  15 Mei 2025-  Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menunjukkan komitmennya dalam mendorong pengembangan pariwisata tematik...

Ada pertanyaan ?

Lihat FAQ ? atau Hubungi Kami