Seiring dengan penerapan tatanan Normal Baru di sektor pariwisata, reaktivasi wisata domestik pasca Covid-19 mulai digalakan melalui beberapa langkah strategis yang disiapkan pemerintah dan para stakeholder untuk mempromosikan kesiapan destinasi wisata menerima kunjungan wisatawan.
Direktur Utama BOPLBF, Shana Fatina dalam FGD Reaktivasi Pariwisata Nusantara di Labuan Bajo yang diadakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (24/8), mendorong agar pelaku industri kreatif pariwisata terus beradaptasi dengan tatanan normal baru salah satunya melalui pemanfaatan teknologi yang sejauh ini telah berhasil mempertemukan para pedagang dan market/pasar.
“Yang utama memang kita perlu terus mengkampanyekan kesiapan pariwisata kita menyambut para wisatawan dengan penerapan protokol kesehatan secara disiplin. Berikutnya, di masa new normal ini pelaku pariwisata perlu beradaptasi dengan memanfaatkan teknologi digital dalam melakukan promosi produk wisata yang jelas sudah terbukti efektif dan efisien bagi para pelaku industri,” Jelas Shana.
Dalam kesempatan yang sama,
Shana juga menekankan bahwa BOPLBF mendorong penyediaan rantai pasok industri pariwisata dari pertanian, perikanan, dan peternakan lokal karena merupakan manfaat nyata dari tumbuhnya pariwisata Labuan Bajo. Sejauh ini BOPLBF sudah melakukan identifikasi dan pemetaan potensi rantai pasok bahan pangan untuk hotel, resto, dan kapal wisata dari 11 Kabupaten dan akan mendorong untuk diadakannya pendampingan dan pengawalan kualitas produksi bagi para petani, peternak, dan nelayan melalui kementerian terkait.
“kami sedang melakukan audit kebutuhan penyediaan supply sayur, buah, dan daging di hotel, restoran, dan kapal Labuan Bajo, kemudian kita siapkan juga pendampingan produk sektor pertanian, perikanan, peternakan lokal untuk memenuhi standar pariwisata dengan dinas dan kementerian terkait. Setelah itu kita bangun MoU untuk kerjasama supply produk lokal tersebut dengan hotel, restoran, maupun kapal,” jelas Shana.
Lebih lanjut Shana menyatakan memperkuat peran asosiasi dan koperasi terkait pariwisata dan ekonomi kreatif yang ada di Labuan Bajo untuk bersama-sama melakukan penguatan penyediaan pasar.
FGD dihadiri Asisten II Bupati Manggarai Barat Martin Ban, Direktur Pariwisata Regional I Vinsensius Jemadu, Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina, Kadispar Manggarai Barat Agustinus Rinus, Komunitas Koperasi Pariwisata Manggarai Barat Yosef Tor Tulis, Diaspora Manggarai Jakarta dan Anggota Pokja Pengembangan Labuan Bajo Kemenkomarinves Matias Mboi, VP of Market Management Traveloka John Safenson, dan para pelaku UMKM binaan Koperasi Pariwisata RI di Labuan Bajo.
Kegiatan juga dilanjutkan dengan Peluncuran Produk Koperasi Pariwisata RI di Labuan Bajo yang menampilkan produk-produk UKM lokal unggulan.