Labuan Bajo, 27 September 2025–
Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) terus mendorong lahirnya pemimpin-pemimpin destinasi pariwisata yang visioner dan berakar kuat pada potensi lokal melalui penyelenggaraan Floratama (Plus) Destination Leadership Program (FDLP). Program ini telah memasuki tahapan penting berupa Workshop Presentasi Project Plan, yang digelar pada Sabtu (27/09/2025) secara daring melalui platform Zoom.
Sebanyak 17 peserta terpilih dari wilayah Floratama (Flores, Alor, Lembata, dan Bima) berkesempatan mempresentasikan rencana aksi mereka setelah sebelumnya melewati proses panjang, mulai dari Capacity Building dengan 10 modul pembelajaran, hingga Project Plan Pitching. Peserta yang terlibat hingga tahap ini merupakan representasi dari beragam elemen, mulai dari perwakilan dinas pariwisata, keuskupan, hingga pengelola desa wisata, yang diharapkan dapat menjadi local champion di wilayah masing-masing.
Dalam kesempatan ini, hadir mewakili Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur, Utari Widyastuti, Sekretaris Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur, Kementerian Pariwisata. Kehadirannya sekaligus menegaskan pentingnya kolaborasi lintas level antara pemerintah pusat dan daerah dalam membangun destinasi pariwisata yang berkelas dunia.
"Sebagai destinasi super prioritas, Floratama membutuhkan kepemimpinan yang visioner, kolaboratif, dan berpijak pada kekuatan lokal. Kepemimpinan seperti ini menjadi kunci dalam menggerakkan roda pariwisata agar manfaatnya dapat dirasakan secara inklusif, merata, dan berkelanjutan. FDLP sendiri lahir dari semangat tersebut, melahirkan generasi pemimpin destinasi yang tidak hanya mampu menyusun rencana, tetapi juga mengeksekusi strategi nyata yang menjawab kebutuhan zaman", ungkap Utari.
Plt. Direktur Utama BPOLBF, Dwi Marhen Yono, menegaskan bahwa potensi pariwisata Floratama tidak akan berkembang maksimal tanpa hadirnya para pemimpin lokal yang tangguh.
“Wilayah Floratama memiliki potensi yang luar biasa dalam bidang pariwisata. Namun kita juga harus menyadari bahwa destinasi-destinasi ini tidak akan tumbuh tanpa adanya sentuhan dari para local champion. Diperlukan kapasitas kepemimpinan dengan perencanaan yang baik, sinergi yang kuat, serta kolaborasi lintas sektor dan daerah. Melalui workshop ini, para peserta tidak hanya belajar menyusun proposal proyek, tetapi juga diajak untuk berpikir strategis dan berorientasi pada dampak. Bagaimana sebuah ide dituangkan dalam rencana yang konkret, realistis, dan mampu menjawab tantangan nyata di lapangan”, ungkapnya.
Pada tahap ini, para peserta dibagi dalam Breakout Room Zoom dan kemudian secara bergantian mempresentasikan rencana aksinya di depan para juri yang juga merupakan narasumber pada Capacity Building lalu, yakni Dr. Fransiskus Xaverius Teguh; Dr. Amelda Pramezwary; Prof. Dr. M. Baiquni; Fadjar Hutomo, S.T., MMT, CFP.; Bapak Noviendi Makalam, Prof. Dr. Diena Mutiara Lemy, dan Bapak Tasyar Hadian.
FDLP tahun ini mencatat 60 pendaftar, kemudian melalui tahap kurasi proposal awal sehingga menjadi 25 peserta. 25 peserta tersebut kemudian mengikuti tahapan Capacity Building, hingga terkurasi kembali menjadi 17 peserta. Ketujuh belas peserta inilah yang kemudian sampai pada tahap presentasi Project Plan.
Proses ini mencerminkan kualitas dan dedikasi para peserta yang siap menjadi motor penggerak pariwisata berkelanjutan di wilayah Floratama.
Melalui FDLP, BPOLBF menegaskan kembali komitmennya untuk menghadirkan ekosistem pariwisata yang tidak hanya berorientasi pada pengembangan destinasi, tetapi juga pada pemberdayaan manusia dan kepemimpinan lokal. Harapannya, local champion yang lahir dari program ini mampu membawa Floratama menuju masa depan pariwisata yang lebih tangguh, inklusif, dan berdaya saing global.
-------
Sisilia Lenita Jemana
Kepala Divisi Komunikasi Publik
Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores