Gelar Simulasi 3K, Labuan Bajo Siap Jamin Keamanan Wisatawan

Created at 2020-11-12
Labuan Bajo, 12 November 2020 - Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) berkoordinasi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama 23 lintas Kementerian dan Lembaga (KL) baik Pusat maupun Daerah menggelar Simulasi Health, Safety, and Security Protocol (Protokol Kesehatan, Keamanan, dan Keselamatan – Protokol 3K) Destinasi Super Prioritas di Labuan Bajo - Manggarai Barat, NTT, 12 November 2020.
Bertempat di Inaya Bay Komodo, Simulasi Kesehatan, Keamanan, dan Keselamatan dihadiri secara virtual oleh Presiden Joko Widodo, para Duta Besar negara sahabat, dan secara offline dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menkomarvest), Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Wishnutama Kusubandio beserta Wakil Menteri Kemenparekraf, Angela Tanoesoedibyo, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, Menteri Komunikasi dan Informasi, Bapak Johnny G. Plate, Anggota Komisi X DPR RI, Dr. Andreas Hugo Pareira, Kepala Basarnas, Kepala BMKG, Kepala BNPB, Perwakilan berbagai Kementerian dan Lembaga, Wakil Gubernur NTT, Yosef Nae Soi, Direktur Utama BOPLBF, Shana Fatina, Wakil Kapolda Provinsi NTT, Bupati Manggarai Barat, Agustinus Ch Dula, dan para Pelaku Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Labuan Bajo.
Direktur Utama BOPLBF Shana Fatina mengungkapkan, Simulasi 3K merupakan upaya inovatif pemerintah memulihkan sektor pariwisata bukan semata hanya terhadap dampak pandemi Covid-19 saja, tetapi lebih dari itu, Shana menegaskan Simulasi 3K digelar dalam rangka memperkuat jaminan sistem keamanan, dan keselamatan bagi para wisatawan yang berkunjung ke destinasi super prioritas Labuan Bajo.
“Simulasi ini sebagai langkah pemerintah dalam upaya pencegahan dan penanganan bencana khususnya di sektor kepariwisataan. Sekaligus kita mau sampaikan pada dunia, bahwa melalui Labuan Bajo hari ini Indonesia siap menerima kunjungan wisatawan”.
Shana menekankan Labuan Bajo sebagai percontohan penanganan bencana kepariwisataan dari 10 destinasi super prioritas yang ada di Indonesia sekaligus menjadi bukti keseriusan pemerintah mendukung terselenggaranya jaminan keamanan dan keselamatan bagi para wisatawan.
“Seperti serangan jantung pada wisatawan, sangat dibutuhkan penanganan sigap dan cepat, sehingga kedepannya destinasi wisata pulau dengan medan tracking perbukitan semua rangernya akan disertifikasi EFR agar mudah melakukan pertolongan pertama pada wisatawan. Saat ini sudah ada 2 ranger yang kita sertifikasi EFR”
Shana menjelaskan sejauh ini masih banyak negara tidak ingin mengambil resiko bagi warga negaranya untuk berkunjung ke negara-negara yang tidak mampu memberi jaminan keamanan bagi warga negaranya dan simulasi ini sebagai upaya untuk dapat membangun kepercayaan komunitas internasional dan wisatawan mancanegara (wisman) bahwa Labuan Bajo mampu memberi jaminan kesehatan, keamanan, dan keselamatan bagi para wisatawannya.
Simulasi Protokol 3K Destinasi Pariwisata Super Prioritas digelar Hotel Inaya Bay Komodo, Labuan Bajo melibatkan berbagai peralatan dan sarana prasarana. Seperti pada simulasi peristiwa kecelakaan kapal tenggelam dan terbakar.
 
Disimulasikan secara langsung, kapal yang membawa delapan penumpang terbakar di tengah perjalanan. Kapten kapal kemudian memberikan sinyal kedaruratan ke command center mengenai kejadian yang dialami, titik koordinat, keterangan jenis kapal dan jumlah penumpang.
Dari informasi yang diterima command center, Basarnas memimpin upaya penanganan langsung melakukan evakuasi melalui jalur udara. Didukung dua unit helikopter yang berisikan anggota penyelamat berkeahlian khusus, melakukan free jump ke laut untuk menyelamatkan para penumpang dan mengevakuasi para korban ke helikopter guna mendapatkan pertolongan pertama.
Sementara dari jalur laut melibatkan enam kapal sea rider (kapal taktis) yang juga bergerak menuju titik kecelakaan dan melakukan evakuasi korban guna mendapat pertolongan. Di dermaga, telah bersiap ambulans dari Kementerian Kesehatan yang akan membawa para korban ke rumah sakit.
Untuk pertama kalinya indonesia memiliki sitem ksehatan kemanan yang terintegrasi yang nantinya akan diterapkan di 10 destinasi super protitas lainnya kedepannya. Simulasi 3K ini sudah disipakan berbulan-bulan dan matang oleh lintas Kementerian dan Lembaga demi menjamin keamanan dan keselamatan wisatawan untuk bisa hadir kembali di Labuan Bajo dan destinasi pariwisata lainnya di Indonesia.
Dalam gelar Simulasi 3K di Inaya Bay Komodo, ada 3 (tiga) jenis simulasi yang digelar baik secara langsung maupun melalui video rekaman dan dilaksanakan di 3 lokasi berbeda, yaitu:
1. Evakuasi 1:
kejadian alam dan non alam yaitu gempa bumi dan tsunami yang akan dilaksanakan di Pantai Pede (taping).
2. Evakuasi 2:
Kejadian serangan jantung pada wisatawan di Pulau Komodo (taping).
3. Evakuasi 3:
Kapal tenggelam atau terbakar disimulasikan secara langsung di perairan Marina Bay – Pelabuhan KP3, serta Protokol Penanganan COVID-19 yang masuk dalam ketiga jenis simulasi tersebut (taping).
Fasilitas Penunjang keamanan dan keselamatan:
Telah siap 22 Alat Utama terdiri dari 9 unit alat utama di laut kapal dan speed boat, 5 unit helikopter (2 unit dari Basarnas, 1 unit Polri, 2 unit BNPB – Type Chinook dan Bolko Kawasaki), dan 10 unit alat utama darat berupa ambulans, mobil damkar, dll.
Sementara untuk rumah sakit penunjang untuk penanganan terdekat di RS. Siloam berkoordinasi Dinas Kesehatan.
Cat.:
Untuk setiap penanganan EFR 2 tenaga medis yang akan diturunkan ke lokasi evakuasi (Pulau Komodo).
Berdasarkan data Travel & Tourism Competitiveness Index (TTCI) yang dikeluarkan World Economic Forum (WEF) pada 2019, dari 14 pilar yang menjadi penilaian daya saing pariwisata, Indonesia memiliki keunggulan kompetitif pada 5 pilar yaitu Price Competitiveness, Prioritization of Travel & Tourism, International Openness, Natural Resources, serta Cultural Resources & Business Travel. Sementara itu, pariwisata Indonesia dihadapkan dengan 5 tantangan terbesar terkait daya saing Environmental Sustainability, Health & Hygiene, Tourist Service Infrastructure, Safety & Security, serta ICT Readiness.
thumbnail

Bahasa Isyarat Indonesia, Langkah Pengembangan Pariwisata Inklusif di Labuan Bajo Flores

  Labuan Bajo, 19 September 2024-  Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) berkolaborasi dengan Komunitas Belajar Bahasa Isyarat Indonesia (BISIND...

thumbnail

Wana Rhapsodya: Event Musik di Tengah Keindahan Alam Parapuar

  Labuan Bajo, 18 Oktober 2024- Dalam rangka meningkatkan brand awareness Parapuar dan menciptakan event baru di Labuan Bajo, Kementerian Parwisata dan Ekonomi Kre...

thumbnail

Festival Lamaholot: Jembatan Melestarikan Budaya dan Persaudaraan

  Labuan Bajo, 17 Oktober 2024-  Festival Lamaholot kembali digelar di Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT). Festival Lamaholot sendiri merupakan salah satu fes...

Ada pertanyaan ?

Lihat FAQ ? atau Hubungi Kami