Kolaborasi BPOLBF & UPH Lanjutkan Riset Pengembangan Wisata Religi Katolik di Pulau Flores dan Sekitarnya

Created at 2025-10-23

Labuan Bajo, 23 Oktober 2025 — Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) bersama Universitas Pelita Harapan (UPH) melanjutkan kolaborasi riset dan pengembangan wisata religi Katolik di Pulau Flores, Alor dan Lembata, melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk "Pengembangan Wisata Religi Katolik". Kegiatan ini berlangsung secara hybrid di Ruang Rapat Florata, Kantor BPOLBF, Kamis (23/10/2025) sore.

FGD ini merupakan bagian dari penelitian lanjutan yang difokuskan pada penyusunan instrumen penelitian pengembangan wisata religi Katolik. Melalui instrumen ini, diharapkan dapat tergambar kebutuhan pengembangan wisata religi Katolik, baik yang telah berjalan maupun potensi pengembangan ke depan.

Adapun luaran utama dari penelitian ini adalah terbentuknya pola perjalanan wisata ( travel pattern ) yang komprehensif, terukur, serta mampu menjawab kebutuhan wisatawan dan pelaku industri pariwisata di wilayah Labuan Bajo Flores dan sekitarnya.

Hadir secara langsung pada kesempatan tersebut, Frans Teguh, Staf Ahli Menteri Bidang Pembangunan Konservasi dan Berkelanjutan Kementerian Pariwisata. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam membangun ekosistem wisata religi yang kuat dan berkelanjutan.

“Saya kira ini mimpi yang membutuhkan kerja sama banyak pihak. Kita tidak hanya berbicara tentang penelitian, tetapi juga membangun travel pattern dan berbagai kegiatan yang berujung pada paket wisata konkret,” ujar Frans.

Ia menjelaskan, ada tiga fokus utama dalam pengembangan wisata religi Katolik di Flores, yaitu:

1. Strategi pengembangan potensi lokal, dengan mengangkat kekayaan kuliner, kain tenun, rumah adat, dan homestay lokal;

2. Perluasan daya tarik wisata religi agar menjadi bagian dari pola perjalanan wisata di Labuan Bajo dan wilayah Nusa Tenggara Timur;

3. Peningkatan kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat, untuk memastikan pengembangan yang berkelanjutan.

"Kita ingin Labuan Bajo dan Flores tidak hanya dikenal karena Komodo, tetapi juga karena desa-desa dan destinasi religinya yang hidup dan autentik,” imbuh Frans.

Sementara itu, dari sisi akademik, Prof. Diena M. Lemy selaku Dekan Fakultas Hospitaliti dan Pariwisata Universitas Pelita Harapan (UPH) menjelaskan bahwa riset ini berupaya menghadirkan pendekatan berbasis data untuk mengidentifikasi kebutuhan pasar wisata religi secara lebih mendalam.

“Wisata religi Katolik di Flores memiliki kekuatan yang khas. Melalui penelitian ini kami ingin menawarkan travel pattern yang bervariasi dan relevan dengan minat wisatawan. Kami juga akan melakukan zoom meeting terbatas dengan pihak terkait untuk menggali lebih lanjut layanan apa saja yang dibutuhkan oleh wisatawan religi, sehingga produk wisata ini benar-benar unggulan,” jelas Prof. Dienna.

Lebih lanjut, Plt. Direktur Utama BPOLBF, Dwi Marhen Yono, menegaskan bahwa Flores memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata religi Katolik berkelas dunia.

“Flores dikenal luas sebagai pulau dengan mayoritas penduduk beragama Katolik, dengan kekayaan situs-situs ziarah dan tradisi iman yang berpadu dengan budaya lokal. Ini bukan hanya potensi, tetapi juga pasar yang nyata. Bayangkan, dari sekitar 1,3 miliar umat Katolik di seluruh dunia, jika hanya 1% saja berziarah ke Indonesia, khususnya ke Flores, maka dampak ekonomi dan sosialnya akan luar biasa,” ujar Dwi Marhen Yono.

Ia menambahkan, pengembangan wisata religi bukan hanya tentang menghadirkan destinasi, tetapi juga membangun pengalaman spiritual yang otentik, berkelanjutan, dan berpihak pada masyarakat lokal.

Melalui kegiatan ini, BPOLBF berharap agar hasil penelitian bersama UPH dapat menjadi fondasi pengambilan kebijakan dan pengembangan produk wisata religi Katolik di Flores dan sekitarnya, sekaligus memperkuat citra Labuan Bajo Flores sebagai destinasi pariwisata yang beragam, berkelanjutan, dan berdaya saing global.

Hadir secara daring dalam kegiatan ini, perwakilan Keuskupan-Keuskupan di daratan Flores, Dinas Pariwisata di wilayah Flores, Alor, dan Lembata, serta perwakilan asosiasi industri pariwisata.

 

-------

Sisilia Lenita Jemana

Kepala Divisi Komunikasi Publik

Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores

thumbnail

BPOLBF Laksanakan GWB di Pantai Pede, Perkuat Komitmen Destinasi Wisata Berkelanjutan

Labuan Bajo, 21 November 2025 — Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) kembali menyelenggarakan kegiatan Gerakan Wisata Bersih (GWB) pada Jumat pagi (2...

thumbnail

Tahap Mentoring Floratama Academy 2025: BPOLBF Fokus Perkuat Kapasitas Pelaku Usaha Pangan untuk Dorong Daya Saing

Labuan Bajo, 20 November 2025 — Program unggulan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Floratama Academy, resmi memasuki tahap Workshop & Mentori...

thumbnail

Floratama Academy 2025: Dorong Inovasi Wirausaha Pangan untuk Penguatan Ekonomi Pariwisata Floratama

Labuan Bajo, 19 November 2025 — Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) kembali menyelenggarakan Workshop dan Mentoring Floratama Academy 2025 secara da...

Ada pertanyaan ?

Lihat FAQ ? atau Hubungi Kami