Labuan Bajo, 24 Juli 2025–
Menghadirkan narasumber utama Prof. Dr. Muhammad Baiquni, M.A., Guru Besar Geografi dari Universitas Gadjah Mada, pembelajaran Floratama (Plus) Destination Leadership Program (FDLP) Modul 4 yang diselenggarakan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) secara daring mengupas tentang Credential Leadership, Rabu (23/07/2025)
Prof. Baiquni menjelaskan bahwa Credential Leadership adalah pendekatan kepemimpinan yang mengacu pada pengakuan formal, seperti sertifikasi atau kredensial yang memvalidasi kemampuan seorang pemimpin dalam berbagai aspek manajemen dan kepemimpinan.
"Kepemimpinan Kredensial mengacu pada perolehan pengakuan formal, seperti sertifikasi atau kredensial, yang memvalidasi keterampilan dan pengetahuan seorang pemimpin di berbagai bidang kepemimpinan dan manajemen. Kredensial ini menunjukkan kemampuan seorang pemimpin untuk mengelola tim, membuat keputusan strategis, dan menginspirasi orang lain, sering kali melalui penyelesaian kursus atau program tertentu," ujar Prof. Baiquni.
Ia menambahkan bahwa dimensi-dimensi dalam kepemimpinan strategis meliputi penetapan visi yang menarik, pengembangan rencana strategis, pemupukan budaya inovasi, membangun tim berkinerja tinggi, serta kemampuan untuk beradaptasi terhadap perubahan. Selain itu, Credential Leadership juga mencakup kecerdasan emosional (emotional intelligence ), kemampuan membangun tim dan mengelola konflik, manajemen perubahan ( change management ), inovasi dan digitalisasi, serta pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah.
Plt. Direktur Utama BPOLBF, Dwi Marhen Yono menekankan pentingnya pembangunan kapasitas kepemimpinan destinasi secara berkelanjutan di kawasan koordinatif BPOLBF.
"Kepemimpinan destinasi tidak cukup hanya berdasarkan pengalaman semata, namun juga perlu didukung oleh kapasitas yang terstruktur dan diakui secara kredibel. Melalui FDLP ini, kami berharap lahir para pemimpin destinasi yang memiliki pemahaman dan aplikasi kepemimpinan yang baik ke depannya, sehingga memiliki keunggulan kompetitif dan mampu menggerakkan perubahan secara kolaboratif di tingkat daerah," ungkap Marhen.
Kegiatan FDLP Modul 4 ini diikuti oleh peserta dari berbagai instansi pemerintah daerah, pelaku pariwisata, akademisi, dan pemangku kepentingan lainnya di wilayah kerja BPOLBF, sebagai bagian dari upaya kolektif memperkuat tata kelola pariwisata yang inklusif, berkelanjutan, dan regeneratif di kawasan Flores, Alor, Lembata dan dua kecamatan di Bima (Floratama) dan NTT pada umumnya.
--------
Sisilia Lenita Jemana
Kepala Divisi Komunikasi Publik
Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores