Kabupaten Manggarai Barat memiliki pesona luar biasa, selain memiliki hewan purba Komodo, keindahan bawah laut di sekitar Taman Nasional Komodo (TNK) juga tak kalah dengan eksotisnya Komodo. Keberadaan terumbu karang beserta keindahannya telah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. Sebagai sumber makanan/protein, melindungi pantai dari erosi, hingga menjadi tempat rekreasi melalui kegiatan diving maupun snorkeling.
Untuk menjaga keindahan biota bawah laut khususnya terumbu karang, Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) berama Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) dan PT. Marij Divine Diving menggelar pelatihan Reef Check di perairan TNK pada Sabtu (29/08) lalu.
Usaha untuk menyelamatkan ekosistem terumbu karang ini disulitkan dengan belum tersedianya data yang memadai mengenai kondisi terumbu karang dan biota laut yang ada didalamnya. Tidak tersedianya data regular kondisi terumbu karang, menyebabkan terumbu yang tersebar luas di TNK ini menjadi tidak terkelola dengan optimal, Sebagai solusinya, dibutuhkan satu program pemantauan berkelanjutan; mudah dilakukan, berbasis masyarakat (dan juga hobi) serta fun.
Oleh karenanya BOPLBF bersama BTNK merespon dengan kegiatan Reef Chck bersama PT. Marij Divine Diving dalam usaha pelestarian alam bawah laut, dengan meningkatkan kemampuan anggota dengan pengetahuan dan kemampuan dalam pemantauan kesehatan terumbu karang dengan metode Reef Check.
Lokasi pemantauan kesehatan terumbu karang dilakukan di tiga titik diving spot perairain Taman Nasional Komodo yaitu di Siaba Besar, Pulau Mawan, dan Pengah. Pemantauan ini dilakukan kurang lebih 90 menit di setiap titik lokasi tersebut.
Direktur Utama BOPLBF Shana Fatina menyebutkan bahwa kegiatan ini sangatlah penting untuk ekosistem di bawah laut, “Pelatihan Reef Check kami maksudkan untuk menambah pengetahuan, agar tidak hanya fun-fun-fun namun juga menyelam dengan membawa kepedulian terhadap indahnya terumbu karang,” ungkapnya.
Pelatihan diikuti oleh lima peserta, dua dari diver lokal dan tiga orang diver lokal dari BTNK, dan juga tiga orang trainer Luke (Prancis), Dimitrin (Rusia), Camerun dan Britney (Africa Selatan).
Dengan dilaksanakannya pelatihan Reef Check ini, diharapkan akan tersedia data kondisi kesehatan terumbu karang yang tentunya kemudian bermanfaat dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan/pelestarian terumbu karang yang berada di perairan Taman Nasional Komodo.