Labuan Bajo, 09 September 2022- Integrated Industry & Investment (3i) For Tourism & Creative Economy Sector sukses diadakan di Labuan Bajo. Kegiatan yang diprakarsai Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf bekerja sama dengan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) ini merupakan salah satu bentuk dukungan percepatan pembangunan dan pengembangan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) melalui rangkaian kegiatan Industri dan Investasi Sektor Parekraf yang terintegrasi. Program 3i ini diadakan di salah satu destinasi dalam kota Labuan Bajo, yaitu Batu Cermin (09/09/2022).
Dalam sambutannya, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf, Henky Manurung menyampaikan bahwa beberapa tujuan Program Integrated Industry & Investment (3i) ini adalah untuk mendorong percepatan pembangunan dan pengembangan 5 DPSP, mendorong percepatan investasi, meningkatkan jumlah usaha Parekraf yang terdaftar resmi, meningkatkan kualitas dan inklusifitas industri parekraf, meningkatkan jumlah usaha parekraf yang terstandarisasi dan tersertifikasi, dan memfasilitasi akses pembiayaan yang dapat dimanfaatkan pelaku usaha parekraf di 5 DPSP.
Sebagai upaya konkret untuk mewujudkan berbagai tujuan tersebut, dalam program 3i ini, terdapat serangakain acara yang berjalan bersamaan, yaitu 1) Coaching Clinic Pendaftaran Perizinan Berusaha melalui Sistem Online Single Submission (OSS), 2) Temu Bisnis Penguatan Rantai Pasok Industri Parekraf dengan UMKM Sektor Kriya dan Fesyen, 3) Sosialisasi SNI 9042:2021 Tentang Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan dan Kelestarian Lingkungan (CHSE), 4) DKT Penyusunan pedoman Pelaksanaan Standar Usaha Bar Berbasis Risiko, dan 5) Coaching Clinic KUR Sektor Parekraf di Labuan Bajo.
“Hari ini ada 20 pelaku ekraf yang berhasil kita berikan NIB nya dengan tagline kami yaitu Gampil, Gampang Mengurus Izin lho. Lalu Coaching Clinic KUR sektor parekraf dengan total hasil pembiayaan KUR hari ini sebesar 2,37 M. Selain itu dari hasil sosialisasi CHSE hari ini dari Plataran akan mendapat sertifikat CHSE nya, dan temu bisnis penguatan rantai pasok industri pariwisata dan ekonomi kreatif dengan pelaku sektor kriya, fesyen, dan kuliner dengan total kesepakatan sebesar 2,5 M” jelas Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf, Henky Manurung saat menyampaikan laporan kegiatan di depan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Bupati Kabupaten Manggarai Barat.
Menyambut baik Laporan Kegiatan yang disampaikan Henky, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno juga menyampaikan perkembangan ekonomi parekraf secara nasional dan terus mendorong agar UMKM di Labuan Bajo harus mengembangkan skala usahanya.
“Perekonomian Indonesia di Triwulan 1 tahun 2022 tumbuh sekitar 5,44%, ini meningkat dan memicu peningkatan aktivitas bisnis, UMKM, dan juga menyerap 97% tenaga kerja di Indonesia dan mengitegrasikan investasi lebih dari 60%. Salah satu yang kita harus pastikan juga adalah penerapan protokol CHSE. Kita sekarang sudah memfasilitasi 12 ribu usaha pariwisata yang bersertifikat CHSE di seluruh Indonesia. Kami juga melalui Deputi Bidang Industri dan Investasi membuat program penguatan rantai pasok UMKM di sektor Parekraf. UMKM harus mengembangan skala usahanya dan akses pembiayaan harus kita buka selebar-lebarnya” ujar Menparerkaf saat memberikan sambutan melalui media zoom.
Sebagai satuan kerja di bawah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang ditempatkan di Labuan Bajo, BPOLBF juga melalui berbagai program kerjanya mendorong pelaku UMKM untuk mengembangkan kualitas produk sehingga mampu bersaing di pasar ekraf serta membuka berbagai peluang untuk akses pembiayaan. Seperti melaui program Floratama Academy, Like Exotic NTT, Ideathon, dan mengikutsertakan pelaku UMKM dalam berbagai event promosi pariwisata.
Sebagai penutup, Dirut BPOLBF Shana Fatina menyampaikan bahwa berbagai agenda kegiatan dalam program 3i merupakan wujud nyata komitment pemerintah untuk mesejahterakan masyarakat lokal melalui pariwisata.
”UMKM yang maju adalah UMKM yang bisa memanfaatkan kesempatan. Kami dari BPOLBF terus mendorong agar UMKM di Manggarai Barat terus berkembang dan mengotimalkan kualitas dan kuantitas produknya. Hari ini kita bisa lihat bersama bahwa berbagai agenda kegiatan dalam 3i ini membuahkan hasil yang baik. Akses pembiayaan, pasar, dan pengurusan perizinan berusaha terbuka lebar. Semua rangkaian kegiatan ini adalah wujud nyata kehadiran pemerintah untuk mendorong agar pariwisata itu dapat memberikan kesejahteraan kepada masyarakat lokal” tutup Shana.
------------
Sisilia Lenita Jemana
Kepala Divisi Komunikasi Publik
Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores