SIARAN PERS
BADAN OTORITA PARIWISATA LABUAN BAJO FLORES (BOPLBF)
015/SP/Komblik/BOPLBF/VII/2020
Ende, 28 Juli 2020 –
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melalui kemitraan dengan Komisi XI DPRRI kembali menyalurkan bantuan sejumlah 707 paket Bantuan Lauk Siap Saji (Balasa) berupa beras dan lauk pauk kepada para pelaku pariwisata terdampak sosial ekonomi akibat pandemi Covid-19 di Ende, Selasa, 28 Juli 2020.
Bantuan tahap 2 dari kemitraan Kemenparekraf dan Komisi X DPR RI ini diserahkan secara simbolis melalui Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) kepada Bupati Ende H Djafar H Achmad di Aula Kantor Bupati Ende untuk selanjutnya diserahkan secara langsung kepada para Pelaku Parekraf terdampak Covid-19 yang sudah terdata dengan dukungan dan pengawalan oleh Polres Ende.
Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) Shana Fatina yang hadir secara langsung dalam sambutannya mewakili Kemenparekraf menyampaikan, bahwa Pelaku Parekraf terdampak Covid-19 di Ende masuk dalam pendataan BOPLBF sejak awal April 2020.
"Kedatangan kami ke Ende kami harapkan dapat mendukung pembangunan sektor pariwisata di Ende sebagai bagian terintegrasi dari program percepatan pembangunan pariwisata yang saat ini digalakan pemerintah pusat untuk daratan Flores dan NTT”, tegas Shana.
Selain itu, sebagai langkah awal dukungan pembangunan pariwisata Ende, Shana menegaskan akan mendorong penataan kawasan Taman Renung Soekarno melalui koordinasi dengan berbagai kementerian terkait. Menurut Shana, Taman Renung Soekarno merupakan salah satu simbol utama warisan sejarah bangsa yang sekaligus juga merupakan salah satu ikon kuat identitas bangsa Indonesia yang harus benar-benar dijaga dan dirawat dengan baik.
“Ende ini kota dimana Pancasila sebagai gagasan utama pemersatu bangsa itu lahir. Napak tilas jejak Soekarno di Ende menjadi wisata edukasi sejarah dan budaya yang harus diperkuat. Sehingga ketika orang bicara tentang Soekarno dan Pancasila, yang ada di benak mereka pasti Ende”, Tegas Shana.
Sementara itu Anggota Komisi XI DPRRI Andreas Hugo Parera dalam sambutannya mengungkapkan bahwa Balasa yang disalurkan tersebut merupakan bentuk kerja sama dan kemitraan antara Kemenparekraf dan Komisi XI DPRRI yang salah satu lingkup tugasnya adalah terkait pariwisata dan ekonomi kreatif.
Dalam kesempatan tersebut Andreas menegaskan dua hal, pertama terkait perkembangan pariwisata Indonesia yang beberapa tahun terakhir ini sangat pesat hingga mencapai perolehan devisa sebesar 280 triliun pertahun. Ini kemudian menjadi dasar ditetapkankannya pariwisata sebagai program prioritas percepatan pembangunan ekonomi Indonesia.
“Penetapan pariwisata sebagai sektor unggulan Indonesia ini berdasar indeks pemasukan devisa negara yang ternyata sangat besar dari sektor Pariwisata, dimana pertumbuhannya menyumbang devisa yang sangat besar bagi negara”, tegas Andreas.
Yang kedua, Andreas juga menekankan bagaimana pelaku industri Parekraf harus tetap mempersiapkan diri ketika situasi covid-19 berakhir.
“Pelaku Parekraf di Ende harus berpikir setelah pandemi bagaimana caranya agar wisatawan itu tidak hanya datang ke Labuan Bajo saja, tetapi juga ke Ende dan Flores. Flores punya keunggulannya dan daya tarik masing-masing. Ende punya Kelimutu dan Pancasila lahir di Ende. Masih banyak lagi potensi wisata yang bisa dikembangkan ke depannya”, kata Andreas.
Bupati Ende, H Djafar H Achmad menyampaikan pihaknya sangat bersyukur dan berterima kasih atas bantuan yang diturunkan dari pusat kepada para pelaku pariwisata yang terdampak Covid-19 di Kab. Ende.
Program BaLaSa disalurkan tersebar di 10 Kabupaten di Flores, yaitu Kab. Manggarai Barat, Manggarai Timur, Manggarai, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka, Flores Timur, Lembata, dan Alor dengan penerima adalah para pekerja sektor pariwisata dan ekonomi kreatif terdampak seperti pekerja hotel, travel, homestay, penjual souvenir dan lainnya.
Distribusi keseluruh bantuan tersebut dikawal pihak Polda NTT melalui Polres di wilayah 10 Kabupaten terdistribusi.
Isi Paket BALASA terdiri dari beberapa Item, antara lain beras 5 kg, stick cumi 100 gr, stik sampurea 100 gr, abon ikan tuna 100 gr, abon ikan 200 gr, gula 1 kg, kecap botol 135 ml, mie instan 2 bungkus.*
----------
Divisi Komunikasi Publik
Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF)