Upaya Perkuat Loyalitas Wisatawan, BPOLBF Berkolaborasi Bersama UPH Kembangkan Sistem Loyalitas Pariwisata Terintegrasi

Created at 2025-10-21

Labuan Bajo, 21 Oktober 2025 – Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) bekerja sama dengan Universitas Pelita Harapan (UPH) menggelar Focus Group Discussion (FGD) untuk penelitian berjudul “Sistem Manajemen Loyalitas Pariwisata Terintegrasi dengan Kolaborasi Lintas Sektor dan Gamifikasi” pada Selasa (21/10/2025) sore, bertempat di Ruang Rapat Florata, Kantor BPOLBF.

FGD ini merupakan salah satu proses awal dalam penelitian yang tengah dikembangkan oleh UPH dengan dukungan pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi melalui Program Hilirisasi Riset Prioritas – Sinergi. Penelitian ini berfokus pada dua lokasi utama, yaitu Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur dan Yogyakarta di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Penelitian ini berangkat dari fakta bahwa sektor pariwisata merupakan salah satu penggerak ekonomi strategis di Indonesia, namun masih menghadapi tantangan dalam hal pemeliharaan dan loyalitas wisatawan. Banyak wisatawan datang satu kali tanpa kembali, sementara tingkat keterlibatan mereka dengan aktivitas lokal dan produk-produk masyarakat di destinasi juga masih terbatas. Hal ini disampaikan langsung oleh Dr. Ir. Rudy Pramono, M.Si., selaku Ketua Tim Peneliti ketika membuka sesi diskusi pada FGD ini.

“Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh kenyataan di lapangan yang menunjukkan bahwa pariwisata merupakan sektor strategis karena dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di destinasi. Namun demikian, dalam praktiknya, loyalitas wisatawan yang berkunjung masih rendah. Oleh karena itu, tujuan dari kegiatan ini adalah mengembangkan sistem loyalitas destinasi yang nantinya berguna untuk meningkatkan loyalitas wisatawan”, jelas Rudy.

Lebih lanjut, Prof. Diena M. Lemy, Dekan Fakultas Pariwisata UPH juga menyampaikan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem manajemen loyalitas pariwisata yang terintegrasi melalui pendekatan gamifikasi adaptif dan kolaborasi triple helix yang melibatkan akademisi, pemerintah, dan industri. Gamifikasi sendiri merupakan pendekatan yang memanfaatkan elemen-elemen permainan seperti poin, tantangan, dan penghargaan untuk meningkatkan keterlibatan pengguna. Dalam pariwisata, konsep ini dapat diterapkan untuk mendorong wisatawan berinteraksi lebih aktif dengan destinasi, berpartisipasi dalam kegiatan budaya, mendukung UMKM lokal, serta menjaga kelestarian lingkungan. 

Pada kesempatan yang sama, Plt. Direktur Utama BPOLBF, Dwi Marhen Yono menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan ini sebagai langkah awal yang penting untuk memperkuat daya saing pariwisata Labuan Bajo melalui riset dan inovasi. Menurutnya, sistem loyalitas yang terintegrasi dapat menjadi instrumen strategis untuk memahami perilaku wisatawan, memperpanjang lama tinggal (length of stay), serta mendorong partisipasi wisatawan dalam kegiatan ekonomi lokal. 

“BPOLBF mendukung inisiatif ini karena sejalan dengan upaya kami untuk membangun ekosistem pariwisata berbasis data dan inovasi. Melalui kolaborasi lintas sektor dan pendekatan berbasis pengalaman, kita dapat menciptakan destinasi yang lebih inklusif dan berkelanjutan”, ujar Marhen.

FGD ini menjadi ruang diskusi produktif bagi para peserta untuk menggali persepsi, kebutuhan, serta peluang penerapan sistem loyalitas berbasis teknologi dan gamifikasi. BPOLBF menilai kegiatan riset dan forum seperti ini penting untuk memastikan setiap inovasi berbasis teknologi tetap berpijak pada konteks lokal dan kebutuhan masyarakat. Hasil dari FGD diharapkan dapat menjadi dasar bagi pengembangan prototipe sistem manajemen loyalitas pariwisata yang akan diuji coba di Labuan Bajo dan Yogyakarta.

“Labuan Bajo memiliki potensi besar untuk menjadi laboratorium hidup bagi pengembangan model kolaboratif seperti ini. Kami berharap riset ini tidak hanya menghasilkan sistem yang inovatif, tetapi juga mampu memberikan manfaat langsung bagi masyarakat dan pelaku usaha pariwisata” tutup Plt. Dirut BPOLBF.

Kegiatan ini dihadiri oleh para pemangku kepentingan pariwisata di Manggarai Barat, antara lain Ketua ASITA Manggarai Barat (Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia), perwakilan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Manggarai Barat, Pokdarwis Desa Batu Cermin, Bajo Talk Podcast, serta start-up Labuan Bajo bidang teknologi informasi, Lingkotech. Kehadiran beragam mitra ini menjadi wujud nyata kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, akademisi, pelaku industri, dan komunitas dalam membangun pariwisata yang inovatif dan berkelanjutan.

 

-------

Sisilia Lenita Jemana

Kepala Divisi Komunikasi Publik

Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores

thumbnail

Upaya Perkuat Loyalitas Wisatawan, BPOLBF Berkolaborasi Bersama UPH Kembangkan Sistem Loyalitas Pariwisata Terintegrasi

Labuan Bajo, 21 Oktober 2025 – Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) bekerja sama dengan Universitas Pelita Harapan (UPH) menggelar Focus Group Discus...

thumbnail

Forum Koordinasi Penataan Ruang Bali–Nusa Tenggara Dorong Sinergi Pembangunan Pusat dan Daerah di Kawasan Timur Indonesia

Labuan Bajo, 21 Oktober 2025 — Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan bersama Perkumpulan Pelaku Kebijakan dan Manajemen Tata Ruan...

thumbnail

Jelang Rakor Penataan Ruang Bali–Nusra, Kemenko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Lakukan Kunjungan Kerja ke Kawasan Transmigrasi Lokal Macang Tanggar

Labuan Bajo, 20 Oktober 2025—  Menjelang pelaksanaan Forum Koordinasi Pembangunan Wilayah Berbasis Penataan Ruang Bali–Nusa Tenggara di Labuan Bajo, Kem...

Ada pertanyaan ?

Lihat FAQ ? atau Hubungi Kami