Forum Stakeholder Kepariwisataan: Bangun Kolaborasi dan Jejaring Tata Kelola Kepariwisataan

Created at 2024-12-13

 

Labuan Bajo, 13 Desember 2024 - 

Dalam rangka memperkuat kolaborasi dan jejaring lintas stakeholder kepariwisataan, Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menggelar Forum Stakeholder Kolaborasi dan Jejaring Tata Kelola Kepariwisataan dan Persiapan Pantauan Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2024/2025 di Nusa Tenggara Timur, yang dilaksanakan secara daring melalui zoom meeting pada Jumat, (13/12/2024). 

Forum ini diselenggarakan dengan tujuan untuk meningkatkan sinergi antar pemangku kepentingan di industri kepariwisataan di wilayah NTT yang diyakini dapat makin memperkuat sistem tata kelola destinasi terutama menjelang hari libur panjang, seperti libur Natal dan Tahun Baru yang merupakan satu rangkaian hari libur dengan durasi sepekan. 

Frans Teguh, Plt. Direktur Utama BPOLBF mengungkapkan pentingnya penguatan kolaborasi dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan untuk menciptakan destinasi yang ramah lingkungan, inovatif, dan aman bagi wisatawan, terutama pada periode Nataru 2024/2025, dimana pengamanan libur hari raya merupakan bagian tak terpisahkan dari manajemen tata kelola destinasi, khususnya dari sektor keamanan. 

"_Dengan memperkuat kolaborasi dan jejaring tata kelola dalam membangun sektor pariwisata yang berkelanjutan dan berdaya saing akan menciptakan destinasi wisata yang ramah lingkungan, inovatif, dan mampu menarik kunjungan wisatawan. Selain itu, pada periode Nataru 2024/2025 kerjasama antar pihak terkait juga diperlukan untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan wisatawan guna memastikan agar para wisatawan memperoleh pengalaman wisata yang tidak saja menyenangkan, tetapi juga mendapatkan rasa aman. Selain itu, rasa aman tadi juga harus dirasakan oleh masyarakat, _" ungkap Frans. 

Sementara itu Florida Pardosi, Direktur Tata Kelola Destinasi Kementerian Pariwisata, dalam paparan materinya tentang sinkronisasi tata kelola pariwisata pusat dan daerah untuk program wisata bersih dan program prioritas mengatakan, sebagai upaya peningkatkan pembangunan kepariwisataan tahun 2025 hingga 2029, perlu menerapkan strategi transformasi pariwisata Indonesia yang lebih berkualitas. 

“Ada beberapa poin strategis untuk mewujudkan transformasi pariwisata Indonesia tahun 2025 hingga 2029 untuk meningkatkan kualitas pariwisata Indonesia, diantaranya adalah  transformasi pengelolaan destinasi terpadu, penguatan ekosistem investasi, pengembangan talenta unggulan, penguatan pemasaran, dan perhelatan event berkualitas” kata Florida. 

Lebih lanjut Florida menjelaskan terkait  key strategies performances yang menjadi kunci untuk  mendukung gerakan desa wisata Indonesia yang berkelanjutan. Pertama, Competitiveness, yaitu memperkuat daya saing dengan meningkatkan kinerja ekonomi sektor pariwisata melalui peningkatan kapasitas destinasi. Kedua, Sustainability, memastikan agar pertumbuhan sektor pariwisata berdampak pada ekonomi, sosial, lingkungan, dan kelangsungan budaya di masa mendatang. Ketiga, Regenerative, 

memastikan pengembangan pariwisata berbasis komunitas yang berkontribusi pada keberlanjutan dan penambahan, serta penguatan kapasitas pelestarian alam dan budaya. Keempat, Inclusivity memastikan pengembangan pariwisata yang bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat hingga kaum rentan. 

Sektor pariwisata Indonesia memiliki potensi besar sebagai motor penggerak ekonomi nasional, namun tantangan dalam tata kelola yang tidak terkoordinir dengan baik dan ketidakseimbangan antara pengembangan pariwisata dan pelestarian alam serta budaya menjadi perhatian utama. Oleh karena itu, kolaborasi yang terintegrasi antara berbagai pihak sangat penting untuk menciptakan pariwisata yang tidak hanya mendatangkan pendapatan secara ekonomi, tetapi juga menjaga keberlanjutan sumber daya alam dan budaya lokal. 

Noldy Hosea Pellokila, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT dalam materinya memberi laporan terkini terkait Perkembangan Kepariwisataan di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Noldy menyampaikan, perlunya memperkuat kolaborasi untuk membangun pariwisata NTT sebagai alternatif diversifikasi daya tarik wisata. 

“Saatnya perkuat kolaborasi dalam industri pariwisata yang tidak bisa hanya menjalankan usaha sambil menunggu wisatawan berkunjung, kita harus sama-sama bangun pariwisata dan semua harus terlibat untuk meningkatkan daya tarik wisata. Bentuk kolaborasi tersebut yakni dengan perkuat atraksi, kreativitas pendukung lain di destinasi, serta kolaborasi dalam mempersiapkan masyarakat juga pengembangan SDM dengan berkolaborasi dalam promosi' tutup Noldy. 

Menurut Noldy, kolaborasi yang tepat dapat mendorong NTT menjadi salah satu destinasi wisata unggulan yang memberikan manfaat jangka panjang bagi semua pihak, sesuai amanat Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) seperti  kawasan Bali- Nusa Tenggara sebagai superhub pariwisata dan ekonomi kreatif nusantara bertaraf internasional. 

Forum ini dihadiri oleh Deputi 3 Kementerian Pariwisata (Kemenparekraf), Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Badan Stasiun Meteorologi dan Klimatologi Kelas II Eltari Kupang, Dinas Pariwisata dari 11 Kabupaten Wilayah Koordinatif, Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo, Kab. Manggarai, Unit Penyelenggara Bandar (UPBU) Komodo, Badan Stasiun BMKG Komodo Kab. Manggarai Barat, SAR Labuan Bajo, Kab. Manggarai Barat, Kepolisian Resor Manggarai Barat, Kepolisian Resor Manggarai Barat, Kepolisian Resor Manggarai Barat, Pangkalan TNI AL (Danlanal) Labuan Bajo, Gabungan Usaha Wisata Bahari dan Tirta Indonesia (GAHAWISRI) Provinsi NTT dan cabang Labuan Bajo, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi NTT dan Badan Pengurus Cabang (BPC) PHRI Manggarai Barat, Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dan ASITA Cabang Manggarai Barat DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Provinsi NTT dan DPC Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Manggarai Barat, Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia Provinsi NTT dan Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia Kab. Manggarai Barat, Indonesian Hotel General Manager Assosiation (IHGMA) Provinsi NTT dan Manggarai Barat, Ketua Badan Peduli Balai Taman Nasional Komodo, serta Politeknik eLBajo Commodus Labuan Bajo. 

 

-------

Sisilia Lenita Jemana

Kepala Divisi Komunikasi Publik

Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores

thumbnail

Sinergi untuk Pelestarian: BPOLBF dan BPTNK PS Gali Potensi dan Tantangan Dusun Kerora

  Labuan Bajo, 16 April 2025-  Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) bersama Badan Peduli Taman Nasional Komodo dan Perairan Sekitarnya (BPTNK P...

thumbnail

Tingkatkan Kualitas Destinasi Pariwisata, KEMENPAR Gelar Gerakan Wisata Bersih (GWB) di Labuan Bajo

  Labuan Bajo, 12 April 2025 –  Kementerian Pariwisata berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, Injourney Tourism Development Corporat...

thumbnail

Harmoni Jazz dan Alam Timur: Suksesnya International Golo Mori Jazz 2025 di Labuan Bajo

  Labuan Bajo, 12 April 2025-  Internasional Golo Mori Jazz 2025 (IGMJ) sukses diselenggarakan pada Sabtu, (12/04/2025) di kawasan Injourney Tourism Developme...

Ada pertanyaan ?

Lihat FAQ ? atau Hubungi Kami