Gerakan Wisata Bersih di Labuan Bajo: Langkah Nyata Wujudkan Pariwisata Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan

Created at 2024-12-22
 
Labuan Bajo, 22 Desember 2024-
Sebagai langkah nyata dalam mewujudkan percepatan transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di sektor pariwisata yang ada di Labuan Bajo Manggarai Barat, Kementerian Pariwisata melalui Deputi Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur melaksanakan kegiatan Gerakan Wisata Bersih di Pantai Pede, Labuan Bajo pada, Sabtu, (21/12/2024) siang.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi dan kapasitas SDM pengelola destinasi pariwisata yang bersih, pengelolaan sampah, sanitasi dan kebersihan lingkungan yang secara langsung bekerja sama dengan Mitra strategis GoTo, Pemerintah Daerah, Komunitas dan Akademisi dalam mengaktivasi kegiatan Gerakan Wisata Bersih Melalui Edukasi Pengelolaan Sampah yang Efektif pada Destinasi Pariwisata di Kabupaten Manggarai Barat.
Hariyanto, Plt. Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata menyampaikan Labuan Bajo sebagai salah satu destinasi Super Prioritas di Indonesia akan menjadi target utama untuk mengimplementasikan Gerakan Wisata Bersih.
"Pada tahun 2024 ini, dapat dipastikan bahwa Labuan Bajo menjadi salah satu destinasi pariwisata super prioritas yang akan menjadi fokus untuk terus dikawal, agar Gerakan Wisata Bersih ini berjalan dengan baik. Kami berharap Gerakan Wisata Bersih ini mendapatkan respon positif, bukan hanya dari masyarakat, tetapi juga dari seluruh mitra strategis. Mitra-mitra strategis, baik Kementerian Pariwisata, industri swasta, maupun lembaga swadaya masyarakat, seperti BCA, Mandiri, Astra Internasional, Kompas Group, Lestari, dan lainnya, telah menyatakan komitmennya. Kami yakin program Gerakan Wisata Bersih ini akan disambut baik oleh masyarakat. Gerakan ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi semua pihak agar kita lebih peduli terhadap isu kebersihan dan memberikan layanan terbaik, sehingga wisatawan merasa nyaman dan aman" ucap Hariyanto
Lebih lanjut Hariyanto menyatakan akan dibentuk Satgas Gerakan Wisata Bersih pada tahun depan, dan saat peluncuran Satgasnya, akan ada proses harmonisasi dengan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perhubungan, Kementerian Komunikasi dan Digital, serta kementerian dan lembaga terkait lainnya. Ini adalah sebuah gerakan kolaboratif yang tidak dapat dilakukan hanya oleh Kementerian Pariwisata. Karena salah satu sektor dengan tingkat interdependensi tinggi adalah sektor pariwisata.
Dalam Keynote Speech sekaligus membuka kegiatan Gerakan Wisata Bersih Aloisius Lahi, Asisten lll Pemerintahan dan Administrasi Umum Setda Kabupaten Manggarai Barat yang mewakili Bupati Manggarai Barat pada kesempatan tersebut mengatakan pemerintah daerah bersama stakeholder serta bersama masyarakat berkomitmen mendukung pariwisata berkelanjutan di Labuan Bajo melalui kebijakan dan pengelolaan sampah yang efektif untuk masa depan yang inklusif.
"Pemerintah daerah menyadari dukungan dari tiap stakeholder baik pusat maupun dari kemitraan yang strategis begitupun masyarakat dalam rangka percepatan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Tentu kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah daerah diantaranya dengan mendukung wisata bersih melalui peraturan daerah tentang tata ruang dan tata kota Labuan Bajo, kawasan Golo Mori dan sekitarnya terkait dengan pengelolaan sampah baik sampah rumah tangga dan sejenisnya maupun pengelolaan sampah yang ada di kota Labuan Bajo. Berbagai kegiatan tersebut dalam rangka melindungi dan menjaga pembangunan kota Labuan Bajo dan Manggarai Barat untuk keberlangsungan pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan" kata Aloisius
Senada dengan itu Frans Teguh, Plt. Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) mengungkapkan Gerakan Wisata Bersih di Labuan Bajo sebagai langkah memperkuat partisipasi semua pihak menuju Labuan Bajo yang ramah lingkungan dan berdaya saing.
"Gerakan Wisata Bersih di Labuan Bajo hari ini diharapkan menjadi langkah nyata untuk membangun pariwisata berkelanjutan di Manggarai Barat dan Flores secara keseluruhan. Fokus pada kebersihan dan pengelolaan sampah bertujuan menjaga keindahan alam dan meningkatkan pengalaman wisatawan. Dengan partisipasi aktif Pemerintah, Masyarakat, Pokdarwis, Pelaku Wisata, dan Asosiasi, gerakan ini mendorong tanggung jawab bersama dalam menjaga kebersihan, mengurangi limbah plastik, dan menerapkan praktik ramah lingkungan. Gerakan ini diharapkan memberikan dampak positif bagi ekosistem serta mendukung pariwisata yang inklusif, berkelanjutan, dan bermanfaat bagi masyarakat lokal di Labuan Bajo, Flores, dan Indonesia" ungkap Frans
Sebagai penutup Abdul Haris Manggala Putra hadir sebagai pemateri sekaligus mewakili Konsorsiun Todo Cama-Golo Mori (salah satu program dari Goto Impact tentang pengembangan dan pengelolaan desa wisata di Desa Golo Mori, Labuan Bajo, NTT) yang juga sebagai Co Founder Kole Project menjelaskan tantangan terkait sampah di Labuan Bajo dimulai dengan pertumbuhan pariwisata yang pesat, yang ditunjukkan dengan peningkatan kunjungan wisatawan. Indikatornya adalah semakin banyaknya industri hotel, kapal wisata, dan homestay, serta semakin meningkatnya durasi penerbangan. Dengan itu pentingnya kolaborasi antara semua pihak baik masyarakat, pelaku usaha, dan pemerintah dalam menciptakan destinasi yang bersih dan ramah lingkungan. Hal ini tidak hanya akan menarik pengunjung, tetapi juga menciptakan lingkungan yang asri dan bersih. Oleh karena itu, diharapkan pelaku usaha dan teman-teman Pokdarwis, baik dari Hotel maupun kapal wisata, dapat meningkatkan standar operasional dengan mengedukasi wisatawan untuk meletakkan dan membuang sampah pada tempatnya. Selain itu, pelaku usaha dan asosiasi diharapkan dapat memberikan donasi bagi komunitas di sekitarnya dalam mendukung wisata bersih bebas sampah.
Rangkaian kegiatan Gerakan Wisata Bersih pada Sabtu, (21/12/2024) ditutup dengan aksi membersihkan area Pantai Pede, Labuan Bajo bersama Perwakilan Pemerintah, Perwakilan Desa Golo Bilas, Perwakilan Desa Gorontalo, Perwakilan Kelurahan Wae Kelambu, Bank Mandiri, serta dari Komunitas dan Asosiasi diantaranya Yayasan WWF Indonesia, Gahawisri , ASITA, DOCK, Kole Project, Trash Hero, PHRI , Komodo Water,dan Yayasan Bintari. Upaya membersihkan sampah di pinggir Pantai bersama semua pihak hari ini merupakan wujud komitmen bersama dalam menjaga kebersihan sebagai bagian dari upaya mewujudkan pariwisata yang lebih maju dan berkelanjutan.
-------
Sisilia Lenita Jemana
Kepala Divisi Komunikasi Publik
Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores
thumbnail

Sinergi untuk Pelestarian: BPOLBF dan BPTNK PS Gali Potensi dan Tantangan Dusun Kerora

  Labuan Bajo, 16 April 2025-  Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) bersama Badan Peduli Taman Nasional Komodo dan Perairan Sekitarnya (BPTNK P...

thumbnail

Tingkatkan Kualitas Destinasi Pariwisata, KEMENPAR Gelar Gerakan Wisata Bersih (GWB) di Labuan Bajo

  Labuan Bajo, 12 April 2025 –  Kementerian Pariwisata berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, Injourney Tourism Development Corporat...

thumbnail

Harmoni Jazz dan Alam Timur: Suksesnya International Golo Mori Jazz 2025 di Labuan Bajo

  Labuan Bajo, 12 April 2025-  Internasional Golo Mori Jazz 2025 (IGMJ) sukses diselenggarakan pada Sabtu, (12/04/2025) di kawasan Injourney Tourism Developme...

Ada pertanyaan ?

Lihat FAQ ? atau Hubungi Kami