Labuan Bajo, 26 Oktober 2024-
Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) melaksanakan kegiatan green action atau penanaman 118 pohon dan 50 bunga bougenville sebagai bentuk pengembangan jalur trekking di Lot G Parapuar, juga sebagai bentuk nyata upaya pelestarian lingkungan dan peningkatan kesadaran akan pentingnya penghijauan untuk masa depan kawasan Parapuar yang berkelanjutan pada kawasan Parapuar. Adapun jenis pohon yang ditanam yakni pohon munting 50 pohon, pohon sengon 48 pohon, pohon pucuk merah 20 pohon dan bunga bougenville 50 batang. Penamaman pohon ini dilaksanakan di Parapuar, dalam kawasan Lot G pada hari Jumat, (25/10/2024). Sedangkan untuk bunga bougenville ditanam pada tepi jalan kawasan Lot G.
Parapuar merupakan kawasan pariwisata terpadu yang sedang dikembangkan oleh Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) yang dibentuk sesuai landasan yuridis Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2018. Tepat tanggal 12 September 2023, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) telah mengeluarkan Sertifikat HPL untuk total luasan lahan 129,60 Ha yakni Zona 1 kepada BPOLBF yang merupakan kawasan rencana pengembangan Parapuar. Dari Total lahan HPL ini, hanya 20,05% dari seluruh kawasan yang akan dimanfaatkan pada zona ini.
Frans Teguh, Plt. Direktur Utama BPOLBF menyampaikan penanaman pohon ini diharapkan sebagai bentuk komitmen bersama untuk pengembangan kawasan Parapuar dengan prinsip berkelanjutan.
“Penanaman pohon ini merupakan aksi nyata pengembangan kawasan Parapuar sebagai destinasi yang diharapkan untuk selalu ramah lingkungan dan hijau. Inisiatif ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang asri dan mendukung ekosistem lokal, sekaligus memperkuat daya tarik Parapuar sebagai destinasi wisata yang berkelanjutan. Dengan adanya penanaman pohon, Parapuar berkomitmen untuk menjaga kelestarian alam dan keindahan lanskapnya, memberikan udara yang lebih bersih, serta menghadirkan pengalaman wisata yang harmonis dengan alam bagi para pengunjung khususnya bagi para pengunjung yang melakukan aktivitas trekking pada kawasan ini” ungkap Frans
Frans juga menambahkan bahwa Parapuar sebagai destinasi baru yang dikembangkan di Labuan Bajo Flores, memiliki landasan pengembangan yang dilakukan secara terpadu, holistik dan berkelanjutan. Konsep Harmoni dengan Alam 3ECNC (Etno- Eco - Edu - Culture & Nature Conservation) menjadi pendekatan pembangunan Destinasi Parapuar ke depan.
Dimensi 3A (Atraksi, Amenitas dan Aksesibilitas), Masyarakat, Citra dan Pengelolaan pariwisata diselenggarakan dengan tetap didasari pada asas keseimbangan ekologi lingkungan, budaya, dan sosial masyarakat. Atraksi baru di Parapuar, baik itu atraksi alam, atraksi sosial, atraksi budaya, dan atraksi buatan akan mengedepankan asas keseimbangan ekologi lingkungan, budaya, dan sosial masyarakat. Selain itu, ketersediaan amenitas dengan entitas lokal yang menyatu dengan alam juga diharapakan akan menambah daya tarik wisata karena akan menjadi sesuatu yang unik.
Gerakan Penanaman pohon di Parapuar akan dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan. Memastikan regenerasi pohon atau hutan agar tetap menjaga dan meningkatkan pengalaman premium sehingga suasana hutan dapat menghasilkan oksigen atau udara yang bersih. Kegiatan penanaman pohon ini diikuti oleh seluruh jajaran dan staf BPOLBF. Dengan urutan penanaman pohon pada kiri kanan jalur Lot G ditanami pohon munting, pucuk merah, dan sengon dengan sistem tanam setiap pohon berjarak sejauh 6 meter. Cara ini berguna untuk mendapatkan ruang tumbuh yang baik bagi pertumbuhan pohon guna menghindari persaingan unsur hara dan sinar matahari, serta mempermudah dalam pemeliharaan sehingga tanamam atau pohon dapat bertumbuh dengan baik.
---------
Sisilia Lenita Jemana
Kepala Divisi Komunikasi Publik
Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores