Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) melalui kemitraan bersama dengan DPR RI Komisi X menggelar FGD Penyelenggaraan Kegiatan Event dan Penerapan CHSE di sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sabtu, 5 Desember 2020.
Kepala Seksi Direktorat Event Kemenparekraf Seksi Penciptaan Penyelenggara Kegiatan Kementerian Parekraf, Ari Setyo Nugroho dalam FGD tersebut menjelaskan, dampak pandemi Covid-19 sangat terasa bagi industri pariwisata tak terkecuali para penyelenggara event.
“Dampak pandemi memperburuk industri pariwisata, peralihan event dari offline menjadi online, untuk itu Kemenparekraf sudah membuat panduan protokol CHSE di penyelengaraan kegiatan (Event),” ujarnya.
Anggota Komisi X DPR RI, Andreas Hugo Parera dalam sambutannya mengatakan, pelaku wisata diharapkan dapat menangkap banyak manfaat dari FGD ini terkait event pariwisata. Kabupaten Ngada sendiri memiliki banyak festival dan event budaya seperti Tarian Ja'i dan Tinju Adat Nagekeo.
“Pariwisata merupakan penyumbang devisa negara terbesar kedua setalah pajak, Labuan Bajo sendiri telah ditetapkan sebagai Wisata Super Premium, konsep Pengembangannya pariwisata terintegrasi nantinya bukan hanya ke Labuan Bajo saja, tapi menyeluruh ke seluruh daratan Flores. BOPLBF sendiri telah membuat konsep pariwisata yang terintegrasi dengan FLORATAMA, hal ini harus dapat kita manfaatkan, terlebih lagi Kabupaten Ngada banyak sekali event-event adat dan budaya, oleh karenanya konsep narasi wisata adat dan budaya patut dikembangkan agar dapat menarik wisatawan,” jelasnya.
Terpisah, Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) Shana Fatina, mengatakan dengan adanya panduan pelaksanaan CHSE di penyelenggaraan kegiatan (event), diharapkan menjadi panduan bagi para pelaku kegiatan event dalam mengadakan acara baik offline maupun online.
“Kita harapkan panduan ini menjadi acuan bagi teman-teman pelaku wisata dan penyelengaraan kegiatan (event) dalam masa pandemi ini. Dengan adanya panduan ini juga diharapkan dapat meningkatkan standar kualitas pariwisata nasional, meningkatkan kepercayaan wisatawan nasional maupun Internasional, sehingga dapat memulihkan sektor pariwisata nasional,” ungkap Shana Fatina.
FGD dihadiri oleh Anggota Komisi X DPR RI, Andreas Hugo Parera, Direktorat Event Kemenparekraf, Ari Setyo Nugroho, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Ngada Martinus Metodis Reo Maghi, BOPLBF, dan pelaku pariwisata di Kabupaten Ngada.
Berikut link Panduan Pelaksanaan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan di Penyelenggaraan Kegiatan (Event), dalam rangka melaksanakan protokol kesehatan bagi masyarakat produktif untuk pencegahan dan pengendalian Covid-19 yang dapat di unduh.