Menggali Potensi dan menyusun Skenario Pengembangan Pariwisata, BPOLBF melaksanakan FGD Penyusunan Master Plan Pengembangan Desa WIsata Tanjung Boleng

Created at 2024-12-19

 

Labuan Bajo, 19 Desember 2024-

Dalam rangka Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan di Desa Wisata Tanjung Boleng, Fakultas Hospitality dan Pariwisata, Universitas Pelita Harapan (UPH) bersama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) berkolaborasi dalam Penyusunan Master Plan untuk Desa Wisata Tanjung Boleng yang ditujukan untuk merencanakan skenario pembangunan dan pengembangan dalam jangka menengah, yaitu lima tahun. Ini mencakup sketsa tata ruang utama yang menunjukkan letak dan gambaran besar kawasan proyek infrastruktur yang akan dibangun. Penyusunan Master Plan ini disampaikan pada Focus Group Disscussion (FGD) pada Kamis, (19/12/2024) melalui daring, yang dihadiri oleh Dinas Pariwisata Manggarai Barat, Bappeda, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, DLHP (Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan), KPH (Kesatuan Pengelolaan Hutan), WWF (World Wide Fund for Nature), GAHAWISRI, ASITA dan HPI, Camat Boleng, Pemerintah Desa dan Pokdarwis, serta Tokoh Masyarakat. 

FGD Penyusunan Master Plan pengembangan desa wisata Tanjung Boleng bertujuan untuk memberikan arah dan strategi yang jelas dalam mengoptimalkan potensi wisata yang ada. Melalui perencanaan yang sistematis dan terencana, diharapkan desa wisata tidak hanya menjadi destinasi menarik, tetapi juga dapat memberikan manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan bagi masyarakat setempat. Master Plan ini mencakup analisis potensi, rencana pengembangan infrastruktur, serta strategi promosi yang efektif untuk menarik pengunjung.

 

Dalam sambutannya Frans Teguh, Plt. Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores menyampaikan pengembangan pariwisata berkelanjutan di desa wisata tanjung boleng harus menjadi perhatian bersama, serta visioning pengembangan desa wisata tanjung boleng adalah tetap menerapkan prinsip kepariwisataan berkelanjutan. 

"Pengembangan pariwisata berkelanjutan di desa wisata Tanjung boleng ini, harus menjadi perhatian kita bersama-sama baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat, sekaligus pelaku pariwisata.  Kami sangat berterima kasih kepada mitra yang sudah  memberikan dukungan selama ini dalam komitmennya untuk bisa memberikan arah atau juga kerangka membangun pariwisata dengan memperhatikan tata ruang  master plan yang sangat penting untuk bisa kita konkritkan dan bisa juga melakukan skenario tahapan  dalam pengembangan pariwisata di Tanjung Boleng. Yang terpenting visioning pengembangan desa wisata tanjung boleng adalah tetap menerapkan prinsip kepariwisatan berkelanjutan, komitmen dan keberpihakan dan arah yang jelas membangun ekonomi yang harus dioptimalkan, agar masyarakat bisa mendapatkan bagian dari kemajuan pariwisata di Manggarai Barat. aspek sosial budaya akan menjadi kekuatan dari pembanguann wisata di desa dan wilayah-wilayah yang ada." Ungkap Frans. 

Lebih lanjut Frans menegaskan agar forum ini bisa dijadikan sebagai ajang untuk sharing beberapa pemahaman yang bisa di lanjuti sebagai materi kegunaan untuk master plan. Tentu sebagai dokumen master plan ini, harus mempertimbangkan banyak faktor seperti aspek pengetahuan, aspek aksesibilitas, dukungan fasilitas, dukungan sumber daya, tata kelola, promosi, penataan destinasi, rantai pasok industri, termasuk juga mungkin ada  peluang-peluang investasi yang mungkin juga akan menjadi perhatian dan harapannya ada kekuatan lokalitas yang mampu juga memberikan  kebaharuan kepada masyarakat sehingga konsep-konsep yang kita harapkan yang harus menjadi perhatian dan juga upaya konservasi dan hutan-hutan produksi yang dengan kekayaan baru di Boleng ini bisa menjadi bagian dari produk parwisata bisa menjadi destinasi baru dan tentu saja akan memberikan dampak ekonomi, dampak sosial dan juga dampak ekologis.

FGD Master Plan Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan di Desa Wisata Tanjung Boleng menghadirkan 3 Narasumber yaitu Diena M. Lemy, Dekan dari Fakultas Hospitality & Pariwisata Universitas Pelita Harapan, Amelda Pramezwary Ketua Program Studi Pengelolaan Perhotelan Fakultas Hospitality & Pariwisata UPH , Julia Dewi Dosen Fakultas Sains dan teknologi, Program Studi Arsitektur Universitas Pelita Harapan yang di modetori oleh Wiwin Iswandi Kepala Divisi Aksesibilitas dan Infrastruktur Destinasi Pariwisata BPOLBF.

Diena M. Lemmy dalam materinya terkait Potensi & Peluang Pengembangan Desa Tanjung Boleng sebagai Desa Wisata berbasis masyarakat dengan pendekeatan pariwisata berkelanjutan, menyampaikan banyak potensi dalam desa wisata tanjung boleng, serta sasaran membuat gambaran yang utuh tentang konteks potensi, permasalahan, serta prospek yang ada di desa tanjung boleng. Harapannya dengan adanya masterplan ini, maka para pemangku kepentingan punya satu dokumen dasar tentang profil utuh desa wisata tanjung boleng.

"Manggarai Barat memiliki potensi nya sangat luar biasa, salah satunya yang sudah terlihat jelas adalah desa tanjung boleng yang memiliki potensi menjadi desa wisata. Kita perlu memulai aras pikir yang sama, dan menjadi dasar bagi kita untuk mempunyai cara pandang mengapa desa tanjung boleng. Setelah peninjauan kami sebelumnya melalui wawancara dan diskusi dengan masyarakat, secara umum desa ini memiliki  keanekaragam tradisi,  potensi alam, interkasi masyarakat dan keramahtamahan serta antusias masyarakat. lalu ada potnesi perkembangan berkelanjutan karena bisa mendorong aspek sosial ekonomi budaya sekaligus lingkungan sehingga lebih baik jika direncanakan sejak awal. Selain ada wisata mangrove dan gua rangko, ada pula potensi kuliner yang bisa muncul dengan memberdayakan kaum ibu-ibu mengenai beberapa ide memanfaatkan hasil bumi disana, kami juga menemukan potensi wisata religi berdasarkan pertemuan kami dengan Pastor Peter Tukan disana. Sasarannya secara detail, kita ingin membuat satu gambaran yang utuh tentang konteks potensi permasalahan dan prospek yang ada di desa tanjung boleng, kita berharap dengan adanya masterplan ini, maka para pemangku kepentingan punya satu dokumen dasar tentang profil utuh desa wisata tanjung boleng, kita juga mencoba mengidentifikasi nilai penting desa tanjung boleng yang akan menjadi identitas bagi daya tarik wisata, " Ungkap Diena

Amelda Pramezwary Ketua Program Studi Pengelolaan Perhotelan Fakultas Hospitality & pariwisata UPH menyampaikan Pengembangan potensi yang ada di Desa Tanjung Boleng perlu didukung dengan perencanaan yang berkelanjutan. Strategi pengembangannya melalui infrastuktur dan aksesibilitas, produk wisata, pemberdayaan masyarakat, dan promosi. Dalam Proyeksi Pengembangan perlu dilihat lagi dari masing-masing cluster Dusun dengan potensi dan aktivitas-aktivitas wisata yang sesuai. Ia menyarankan pentingnya sinergi kebijakan nasional, provinsi dan kabupaten, optimalisasi potensi lokal dan kolaborasi pemangku kepentingan, rekomendasinya agar perkuat pembangunan SDM, Infrastruktur, dan Promosi Wisata

"Pengembangan potensi yang ada di Desa Tanjung Boleng perlu didukung dengan perencanaan yang berkelanjutan. Strategi pengembangannya melalui infrastuktur dan aksesibilitas, produk wisata, pemberdayaan masyarakat, dan promosi. Dalam Proyeksi Pengembangan perlu dilihat lagi dari masing-masing cluster Dusun dengan potensi dan aktivitas-aktivitas wisata yang sesuai. Kami menyarankan pentingnya sinergi kebijakan nasional, provinsi dan kabupaten, optimalisasi potensi lokal dan kolaborasi pemangku kepentingan, rekomendasi kami agar perkuat pembangunan SDM, Infrastruktur, dan Promosi Wisata ." Jelas Amel 

Sebagai salah satu narasumber Julia Dewi sekaligus ketua dalam Tim Perancana Masterplan Desa Wisata Tanjung Boleng dalam pemaparannya terkait rencana pengembangan desa tanjung boleng menyampaikan banyak sekali potensi-potensi wisata yang dapat digali dan diusulkan pengembangannya, seperti (1) Potensi Dusun Rangko sebagai fasilitas Dermaga Wisata Bahari, usulan pengembangan yaitu gerbang kawasan sebagai identitas, fasilitas akomodasi, fasilitas komersial dan F&B, serta fasilitas parkir. (2) Analisis Area Nanga Lumut sebagai Pusat Fasilitas Wisata Kayaking dengan usulan pengembangan dermaga dan fasilit aktivitas kayak, mangrove walk, serta fasilitas komersil pendukung. (3) Analisis Kawasan Bukit Solohana dan Potensi Wisata Religi. Bukit Solohana berpotemsi untuk dikembangkan menjadi area wisata. Berdasarkan rencana pemerintah lokal, di area ini akan dibangun sebuah patung Tuhan Yesus, Bukit Solohana berada pada area KKOP, sehingga perlu memperhatikan batas ketinggian yang disyaratkan. Perlu memanfaatkan area yang relatif landai untuk akses dan parkir kendaraan. Usulan pengembangan yaitu taman Doa Jalan Salib dan Patung Yesus, Fasilitas Komersial dan Pendukungnya, Shelter dan peneduhan yang cukup.

Saran dan masukkan dalam sesi diskusi FGD ini dimasukkan kedalam matriks kesimpulan serta tindak lanjut agar dapat diolah kembali dalam penyusunan serta penerapan pada masterplan pengembangan pariwisata berkelanjutan di Desa Tanjung Boleng. 

 

-------

Sisilia Lenita Jemana

Kepala Divisi Komunikasi Publik

Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores

thumbnail

Pegiat Lingkungan, Komunitas dan BPOLBF Laksanakan Penanaman 230 Pohon di Kawasan Parapuar untuk Pembangunan Berkelanjutan

  Labuan Bajo, 20 Desember 2024 - Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) melaksanakan kegiatan Green Action dengan menanam sebanyak 230 pohon di kawasa...

thumbnail

Menggali Potensi dan menyusun Skenario Pengembangan Pariwisata, BPOLBF melaksanakan FGD Penyusunan Master Plan Pengembangan Desa WIsata Tanjung Boleng

  Labuan Bajo, 19 Desember 2024- Dalam rangka Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan di Desa Wisata Tanjung Boleng, Fakultas Hospitality dan Pariwisata, Universitas...

thumbnail

Rapat Koordinasi Persiapan Nataru 2024/2025 di Manggarai Barat

  Labuan Bajo, 19 Desember 2024- Menjelang periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat mengadakan Rapat Koordinasi P...

Ada pertanyaan ?

Lihat FAQ ? atau Hubungi Kami