Labuan Bajo,19 Januari 2025 -
Upaya segenap pihak menjaga komitmen bersama terhadap konservasi lingkungan dan mitigasi bencana terus dilakukan. Komunitas Lingkungan bersama Akademisi, Pemerintah Daerah di Manggarai Barat melaksanakan aksi penanaman pohon di tiga lokasi yakni Desa Tondong Belang, Kampung Roe, dan Wae Lia, Kec. Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat, Sabtu, (18/01/2025). Kegiatan penanaman pohon di tiga wilayah yang merupakan wilayah-wilayah strategis rawan longsong dan wilayah di sekitar mata air tersebut melibatkan masyarakat dari tiga desa yang merupakan lokasi kegiatan.
Kegiatan ini berhasil menanam sebanyak empat (4) ribu pohon. Pohon yang ditanam dipilih secara khusus untuk memperkuat struktur tanah dan menjaga keberlanjutan ekosistem, seperti pohon sau, mahoni, munting, ara, serta flamboyan. Beberapa jenis pohon ini dikenal mampu mengurangi risiko erosi dan berperan penting dalam menjaga kualitas serta kuantitas air.
Pater Marsel Agot, Imam Katolik sekaligus Aktivis Lingkungan selaku inisiator kegiatan penanaman pohon menyampaikan apresiasi terhadap partisipasi dan kolaborasi semua pihak yang terlibat dalam kegiatan penanaman pohon untuk kelestarian lingkungan.
“Kegiatan hari ini saya kira ini komplit, semua elemen hadir, ini tanda bahwa kita semua mendukung upaya ekologis di Manggarai Barat, karena memang kita yakin bahwa Manggarai Barat merupakan magnet bagi wisatawan baik bagi Wisnus maupun Wisman. Bersama-sama kita melestarikan lingkungan, dengan manusia sebagai co creator yang bertanggung jawab untuk menjaga kelestarian alam yang ada”. Ucap Pater Marsel.
Frans Teguh, Plt. Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), berharap agar program kegiatan penanaman pohon yang dilaksanakan di tiga desa ini dapat menjadi kegiatan jangka panjang untuk menjaga keberlanjutan lingkungan dan menopang aktivitas pariwisata.
“Kami berharap agar program penanaman pohon ini dapat menjadi kegiatan jangka panjang yang terus dilaksanakan secara konsisten demi keberlanjutan lingkungan yang sehat dan lestari, baik untuk generasi saat ini maupun kedepannya. Kami sendiri di BPOLBF secara berkala juga melaksanakan kegiatan penanaman pohon sebagai wujud dari green action di Parapuar, kawasan otoritatif yang kami kelola di Labuan Bajo. Kita mungkin melaksanakannya di lokasi yang berbeda-beda namun tersebar dan secara bersama-sama. Ini akan sangat membantu mempercepat proses pemulihan dan pelestarian lingkungan sebagai dampak dari perkembangan pembangunan". Kata Frans.
Menutup rangkaian kegiatan, Yohanes Stat, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Manggarai Barat yang juga inisiator penyelenggaraan kegiatan ini menjelaskan, kegiatan penanaman pohon sangat berkaitan erat dengan upaya penanggulangan bencana.
Yohanes menjelaskan, di BPBD terdapat tiga tahapan yang menjadi fokus utama dalam penanggulangan bencana: pertama, pra-bencana; kedua, saat darurat atau pasca-kejadian bencana; dan ketiga, pasca-bencana. Pada tahap pra-bencana, dilakukan pemetaan daerah rawan bencana. Dengan pemetaan ini, daerah-daerah yang rawan longsor, tsunami, gempa bumi, dan banjir dapat diketahui. Pemetaan tersebut akan dihasilkan dalam bentuk dokumen.
Yang kedua adalah tahap identifikasi bencana, tugas yang dilakukan adalah mengidentifikasi dampak bencana, seperti jumlah jiwa yang terdampak di wilayah rawan longsor. Dengan data tersebut, respons tanggap dapat segera dilakukan.
Ketiga, sosialisasi, edukasi, dan komunikasi dilakukan sebagai bagian dari upaya mitigasi. Seperti kegiatan yang dilakukan hari ini merupakan bagian dari langkah mitigasi untuk mengurangi risiko bencana di masa depan.
Penanaman pohon di tiga lokasi pada hari Sabtu, (18/01/2025) dihadiri oleh 300 peserta diantaranya Perundi, SVD, BPBD, BPOLBF, Polres Manggarai Barat, Persatuan Wartawan Manggarai Barat (PWMB), Forum Komunikasi Kongregasi Religius (FKKR), FPRB, PMKRI, BTNK, Basarnas, Akademisi, serta Aparat Desa setempat yang sekaligus merupakan wadah edukasi masyarakat desa setempat mengenai pentingnya menjaga lingkungan dan keberlangsungan alam sebagai bagian dari upaya konservasi dan mitigasi bencana.
-------
Sisilia Lenita Jemana
Kepala Divisi Komunikasi Publik
Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores