Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan Berbasis CBT, Utamakan Peran Aktif Masyarakat Desa

Created at 2024-04-02

Labuan Bajo, 02 April 2024- 

Memasuki Pertemuan pembelajaran Modul ke 5, Penyelenggaraan Floratama Learning Center: Tourism and Hospitality Knowledge Management (THKM) mengusung Tema Community Based Tourism (CBT) dan Desa Wisata bersama Narasumber Prof. Dr. Phil. Janianton Damanik, M.Si, Selasa (02/04/2024). Dihadiri oleh 30 peserta luring dan 47 peserta daring yang terdiri dari seluruh pegawai Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) dan peserta umum lainnya. 

 

Dalam materinya, Prof. Janianton yang merupakan Ketua Program Studi Doktor (S3) Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan, FISIPOL UGM ini menjelaskan bahwa CBT sangat erat kaitannya dengan pariwisata berkelanjutan dan desa wisata. Menurutnya, CBT dan Desa Wisata memiliki sifat dasar yang sama karena mengedepankan konsep berkelanjutan dengan fokus pada pengelolaan dan pelibatan masyarakat lokal. 

 

"Community Based Tourism adalah aktivitas pariwisata yang dikelola dengan mempertimbangkan keberlanjutan ekologi, ekonomi, sosial & budaya. Pengelolaan dan penguasaan aset dalam CBT ini dilakukan oleh masyarakat setempat dan terutama untuk kepentingaan masyarakat itu sendiri dengan maksud agar wisatawan mampu meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang cara hidup masyarakat setempat. Hal ini juga merupakan sifat dasar dalam pengelolaan desa wisata" jelasnya. 

 

Ia juga menjelaskan bahwa dalam implementasinya, CBT dan pengembangan Desa Wisata mengutamakan proses, menggunakan sumber daya dan bahan baku lokal, mengoptimalkan keuntungan bagi masyarakat melalui kemitraan stakeholders, mendukung dan melindungi hak-hak masyarakat lokal dengan praktik tata kelola yg baik seperti bertanggungjawab, transparan, terbuka, dan adil dalam pengelolaan sumber daya pariwisata. 

 

Lebih lanjut, Prof, Janianton juga menjelaskan bahwa dalam pengelolaan desa wisata, terdapat 4 unsur pokok yakni sumber daya alam dan budaya, kelembagaan lokal, manajemen, dan pembelajaran. 

 

"Dalam pengelolaan desa wisata, terdapat beberapa unsur pokok yaitu sumber daya alam dan budaya berupa atraksi, amenitas, aksesibilitas, dan anciliary atau pendukung. Kelembagaan lokal berupa norma dan kesadaran bersama, manajemen, di mana masyarakat memiliki aturan dan hukum untuk pengelolaan lingkungan, budaya, dan pariwisata. Pembelajaran, di mana masyarakat berbagi pengalaman dengan wisatawan, saling belajar dan membangun pemahaman tentang perbedaan cara hidup " ujarnya. 

 

Senada, Frans Teguh, Plt. Direktur Utama BPOLBF sekaligus Staf Ahli Menteri Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi Kemenparekraf menyampaikan bahwa desa wisata merupakan salah satu kekuatan dalam pariwisata sehingga diperlukan penataan dalam upaya mewujudkan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan. 

 

"Pedesaan merupakan salah satu letak kekuatan dalam pariwisata sehingga memang ada beberapa hal perlu diperhatikan dalam pengembangan desa wisata ini terutama melalui pengembangan berbasis CBT. Seperti yang dijelaskan bahwa konsep dasar CBT adalah pengelolaan yang berkualitas dan berkelanjutan dan ini tentunya sangat sesuai dengan visi pengembangan pariwisata berkelanjutan saat ini. Selanjutnya, dalam pengemasan desa wisata itu harus inovatif, adaptif, dan kolaboratif dengan tetap mempertahankan lokalitas dan keunikan dari desa itu sendiri." ungkap Frans. 

 

Ke depan masih akan ada 09 Modul lagi yang akan dipelajari setiap hari Jumat dengan menghadirkan pembicara profesional dari bidangnya. Update dari Program Floratama Learning Center ini dapat dilihat pada Instagram @bpolbf atau Facebook BOP Labuan Bajo Flores.

 

 

-------

Sisilia Lenita Jemana

Kepala Divisi Komunikasi Publik

Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores

thumbnail

Bahasa Isyarat Indonesia, Langkah Pengembangan Pariwisata Inklusif di Labuan Bajo Flores

  Labuan Bajo, 19 September 2024-  Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) berkolaborasi dengan Komunitas Belajar Bahasa Isyarat Indonesia (BISIND...

thumbnail

Wana Rhapsodya: Event Musik di Tengah Keindahan Alam Parapuar

  Labuan Bajo, 18 Oktober 2024- Dalam rangka meningkatkan brand awareness Parapuar dan menciptakan event baru di Labuan Bajo, Kementerian Parwisata dan Ekonomi Kre...

thumbnail

Festival Lamaholot: Jembatan Melestarikan Budaya dan Persaudaraan

  Labuan Bajo, 17 Oktober 2024-  Festival Lamaholot kembali digelar di Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT). Festival Lamaholot sendiri merupakan salah satu fes...

Ada pertanyaan ?

Lihat FAQ ? atau Hubungi Kami