Labuan Bajo, 24 Juli 2024- Labuan Bajo dengan keindahan alamnya yang mempesona dan infrastrukturnya yang terus berkembang, memiliki potensi besar untuk mengembangkan MICE. Demikian disampaikan Frans Teguh, Pelaksana Tugas Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) saat hadir sebagai salah satu keynote speaker dalam kegiatan The 2nd International Scientific Conference of MICE (ISCOMICE) 2024 yang diselenggerakan Program Studi Usaha Jasa Konvensi, Perjalanan Insentif, dan Pameran (MICE) Politeknik Negeri Jakarta yang diselenggarakan secara hybrid di Gibraltal Room, Menara 165 Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (23/07/2024). Seminar internasional ini merupakan plaform diskusi bagi para pemangku kepentingan khususnya pada bidang MICE untuk menghadapi pertumbuhan pariwisata yang kian meningkat di Indonesia.
Frans dalam kesempatan tersebut juga menjelaskan, bahwa dalam kurun waktu beberapa tahun ini Labuan Bajo telah beberapa kali menjadi venue kegiatan MICE berskala Internasional, seperti pada tahun 2022 lalu Labuan Bajo menjadi salah satu venue side event Presidensi KTT G20, pada tahun 2023 Labuan Bajo bahkan menjadi tuan rumah penyelenggaraan KTT ke-42 ASEAN, serta sebanyak hampir 17 event MICE berskala internasional, nasional, maupun regional pernah diselenggarakan di Labuan Bajo.
"Penyelenggaran berbagai event berskala nasional bahkan internasional beberapa tahun belakangan ini membuktikan bahwa Labuan Bajo Flores memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi MICE di Indonesia. Didukung dengan potensi pariwisata yang luar biasa, kontribusi MICE memberi dampak signifikan terhadap perkembangan industri pariwisata dan bagi pertumbuhan perekonomian di Labuan Bajo Flores selama penyelenggaraan berbagai event-event bertaraf lokal, nasional, dan internasional berlangsung". Tegas Frans.
Lebih lanjut, Frans juga menyampaikan bahwa MICE yang terus berkembang di Labuan Bajo juga harus selaras dengan prinsip pariwisata yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.
"Sebagai salah satu pemangku kepentingan yang ada di Labuan Bajo Flores, BPOLBF berkomitmen untuk membina dan mengorkestrasi perkembangan industri MICE di Labuan Bajo, selaras dengan prinsip pariwisata berkelanjutan dan bertanggung jawab. Beberapa program kolaborasi yang dilakukan untuk mewujudkan visi ini adalah dengan penyelenggaraan program Labuan Bajo Flores Green Action, Labuan Bajo Flores Green Event, Local Community Awareness, dan Beach/ Ocean/ City Clean Up". Papar Frans
Lebih lanjut Frans menjelaskan enam rekomendasi yang dapat dilakukan bersama untuk mendukung percepatan pertumbuhan pariwisata berkualitas melalui industri MICE di Labuan Bajo Flores, yaitu meningkatkan infrastruktur dan fasilitas, memperkuat Sumber Daya Manusia, mempromosikan Labuan Bajo sebagai destinasi MICE, menumbuhkan kemitraan antara Pemerintah dan Swasta, mengembangkan praktik MICE berkelanjutan, dan memanfaatkan teknologi.
Dr. Syamsulrizal, Direktur Politeknik Negeri Jakarta saat membuka kegiatan, menjelaskan bahwa ISCOMICE merupakan plaform diskusi bagi para pemangku kepentingan khususnya pada bidang MICE untuk menghadapi pertumbuhan bisnis industri pariwisata yang kian meningkat di Indonesia.
"ISCOMICE Ke-2 ini bertujuan untuk menyediakan platform diskusi bagi para pemangku kepentingan dalam industri MICE dan pariwisata guna menghadapi pertumbuhan dan perkembangan industri pariwisata di tingkat regional dan internasional. Hasil diskusi ini tentu akan sangat bermanfaat bagi para akademisi, industri, dan masyarakat pariwisata yang turut berpartisipasi" ujar Direktur Politeknik Negeri Jakarta tersebut.
Pada tahun 2024, Seminar Internasional ini diselenggarakan dengan mengusung tema "Accelerate the Growth of Quality Tourism Through the MICE Industry". Tema ini diangkat karena sektor MICE (Meeting, Incentive, Conventions, Exhibition) hadir sebagai salah satu kekuatan pendorong pariwisata global, hal ini tidak hanya mempengaruhi industri tetapi juga perekonomian negara. Berdasarkan data dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, diketahui bahwa kontribusi sektor MICE terhadap industri pariwisata nasional ada di angka kurang lebih 30 persen. Meskipun secara kuantitas jumlahnya lebih sedikit, namun kualitas pengeluaran turis MICE di atas rata-rata wisatawan pelesir. Indonesia memiliki peluang besar dalam sektor bisnis MICE untuk semakin tumbuh dan memberikan manfaat yang besar secara ekonomi maupun budaya. Kegiatan MICE dapat mempromosikan warisan budaya dan mendukung industri kreatif melalui pameran seni, pertunjukan tradisional atau diskusi budaya yang diadakan selama kegiatan MICE berlangsung.
Pertumbuhan MICE di Indonesia ini juga tentu saja disertai dengan serangkaian tantangan dan upaya yang bertujuan untuk menggali peluang, prospek, dan prioritas pengembangan pariwisata MICE di Indonesia sekaligus mengatasi kompleksitas yang dihadapi oleh industri MICE. Sebagai Satuan Kerja di bawah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, BPOLBF hadir untuk membahas topik tentang "Accelerating the Growth of Quality Tourism Through MICE Industry" atau "Percepatan Pertumbuhan Pariwisata Berkualitas Melalui Industri MICE”.
Turut hadir sebagai Keynote Speaker dalam kegiatan ini Lima keynote speaker dihadirkan dalam konferensi internasional ini, yaitu Guru Besar di University of the Sunshine Coast, Australia, Prof. Dr. Noel Scott; Profesor Madya, School of Hospitality, Tourism and Events, Taylor's University- Malaysia, Dr. Kandappan Balasubramanian; Direktur Perencanaan Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Agustini Rahayu; Direktur Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo, Flores, Fransiskus Xaverius Teguh; dan Dosen Program Studi MICE Politeknik Negeri Jakarta, Peneliti Utama MICE Center Politeknik Negeri, Jakarta, Imam Syafganti.
----------
Sisilia Lenita Jemana
Kepala Divisi Komunikasi Publik
Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores