Labuan Bajo, 9 Mei 2022- Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Seniman Tari Indonesia (DPD ASETI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menyelenggarakan pertunjukan menari selama 29 Jam, dalam rangka memperingati Hari Tari Sedunia.
Digelar di Waterfront City Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, kegiatan ini berlangsung pada 8 -11 Mei 2022. Selain mempertontokan pagerlaran tari, kegiatan tersebut juga menghadirkan UMKM dari berbagai penjuru daerah NTT.
Pertunjukan Seni Tari ini dilakukan untuk meraih rekor Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia (LEPRID).
Rekor yang dimaksud adalah Rekor Menari 29 Jam, 4 Menit, 22 Detik. Selain itu, sebanyak 180 UMKM yang juga tengah diupayakan untuk meraih Rekor Pameran Produk UMKM Terbanyak.
Ketua DPD ASETI NTT, Andi Tenri, saat pembukaan acara mengatakan, pertunjukan ini selain memperingati hari tari sedunia, kegiatan ini juga mendukung perhelatan side event G20 di Labuan Bajo.
"Ini daerah pariwisata. Jadi berikan aksi bahwa kita mendukung G20 dengan memeriahkan kota ini. Kita menghibur tamu, ini lagi ramai tamu datang, lalu produk UMKM bisa terkenal, kita semua naik kelas kan", ujarnya.
Selain bertujuan untuk meraih rekor, pertunjukan seni tari dan pameran tersebut juga menjadi ajang promosi produk UMKM dan menghibur para tamu yang berkunjung ke Labuan Bajo.
Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Shana Fatina, mengapresiasi terlaksananya kegiatan tersebut. Menurutnya kegiatan ini adalah bukti bahwa Labuan Bajo siap menggelar hajatan besar dengan tersedianya ruang-ruang publik salah satunya Waterfront City.
"Kegiatan seperti ini adalah tahapan yang perlu dilaksanakan dalam rangka memeriahkan rangkaian G20 yang juga side eventnya dilaksanakan di Labuan Bajo dan kedepan kita harapkan makin banyak gelaran mingguan yang bisa meramaikan waterfront city dan bagi komunitas kreatif jangan ragu-ragu untuk memanfaatkan ruang publik ini", ujarnya saat mengunjungi pameran, Minggu, 8 Mei 2022.
Kegiatan pameran itu, kata Shana, sejalan dengan harapan pemerintah pusat untuk mengedepankan produk lokal dan Bangga Buatan Indonesia yang berujung pada pemulihan ekonomi pasca pandemi.
"Sesuai tema besar presidensi G20, Recover Together, Recover Stronger, gelaran seperti ini diharapkan mampu menjadi katalisator pemulihan melalui sentra-sentra ekonomi lokal. Ini juga bukti nyata kesiapan kita, bahwa Labuan Bajo telah pulih dan siap menyambut wisatawan termasuk pagelaran event dengn skala yang lebih besar", jelas Shana.
Beberapa side meeting G20 akan digelar di Labuan Bajo, salah satunya adalah Tourism Working Group (TWG) yang akan berlangsung pada 10-11 Mei 2022. Selain TWG, masih ada beberapa agenda pertemuan G20 lainnya yang akan digelar di Labuan Bajo setidaknya hingga akhir tahun 2022.
--------------
Sisilia Lenita Jemana
Kepala Divisi Komunikasi Publik
Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores