Rapat Penajaman Masterplan dan Rencana Bisnis Kawasan Parapuar BPOLBF Perkuat Konvergensi Konsep Etno-Eco-Edu-Culture & Nature Conservation

Created at 2024-05-25

Jakarta, 25 Mei 2024- 

Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) melakukan Rapat Sinkronisasi Penajaman Masterplan dan Rencana Strategi Bisnis Parapuar. BPOLBF bersama Tim Ahli Reviu Masterplan dan Tim Ahli Reviu Rencana Strategi Bisnis Parapuar membahas beberapa poin, antara lain; penyampaian progres reviu, penajaman dan sinkronisasi substansi penyusunan Rencana Induk Kepariwisataan, Masterplan, Rencana Induk Arsitektur, dan Rencana Strategi Bisnis pada Area HPL seluas 129, 60 Hektar. 

 

Plt. Direktur Utama BPOLBF, Frans Teguh dalam Rapat Sinkronisasi yang dilaksanakan pada akhir minggu, (24/05/2024) lalu di 101 Urban Thamrin, Jakarta tersebut menjelaskan, bahwa penajaman pada beberapa dokumen tersebut diperlukan untuk mendukung visi keberlanjutan Etno-Eco-Edu-Culture & Nature Conservation dalam pengembangan Kawasan Parapuar. 

 

"Konsep Keberlanjutan adalah poin utama yang harus dimunculkan dan lebih dipertajam pada Masterplan dan Rencana Bisnis Parapuar, baik keberlanjutan dari segi budaya, kearifan lokal, lingkungan maupun korelasi ekonomi dan sosial yang berimplikasi secara teknis pada pengembangan. Artinya, Masterplan Parapuar mengusung Konsep Etno-Eco-Edu-Culture & Nature Conservation yang berbasis Pola Ruang Gendang One, Lingko Pe'ang. Selain itu, Langgem Arsitektur juga mesti menampilkan kekhasan lokal dalam bentuk bangunan maupun desain arsitektur sehingga dapat menciptakan ruang yang merefleksikan keindahan dan identitas budaya 11 Kabupaten Koordinatif secara umum maupun budaya Manggarai secara khusus"_ jelas Frans. 

 

Filosofi “Gendang One Lingko Pe’ang” sendiri merupakan ruang hidup orang Manggarai yang mencerminkan kedalaman nilai-nilai warisan leluhur. Ruang ini secara umum mencakup lima bagian, yaitu Kampung (Beo Bate Elor/ Natas Bate Labar), Rumah Adat (Mbaru Bate Kaeng, Mbaru Gendang), Altar Persembahan (Compang Bate Takung), Kebun (Uma Bate Duat/ Lingko), dan Sumber Air (Wae Bate Teku). Kelima unsur ini merupakan suatu kesatuan yang memberi makna bagi seluruh kehidupan masyarakat Manggarai. 

 

Lebih lanjut, terkait dengan Rencana Induk Kepariwisataan BPOLBF, Frans menekankan bahwa pengembangan Parapuar harus mampu memberi distribusi pertumbuhan ekonomi pada 11 Kabupaten Koordinatif BPOLBF yang meliputi Kabupaten Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, Sika, Lembata, Alor, Flores Timur, dan 2 kecamatan di Bima. 

 

"Rencana Induk Kepariwisataan BPOLBF mesti memberikan concern terkait pengembangan pariwisata di 11 Kabupaten Koordinatif. Targetnya adalah pengembangan kawasan pariwisata Parapuar dan Labuan Bajo bisa memberikan distribusi ekonomi baik secara nasional maupun kedaerahan khususnya pada 11 Kabupaten Koordinatif BPOLBF" ungkap Frans. 

 

Sebagai penutup, Frans menyampaikan bahwa sebagai destinasi dengan basis alam dan budaya, Parapuar akan bergerak secara terukur ke quality tourism dan bukan mass tourism. 

 

"Positioning pengembangan Parapuar dari segi rencana pengembangan dan model bisnis harus memiliki karakter unik dan berdaya jual tinggi sehingga Parapuar dapat memberikan pengalaman yang berbeda dari destinasi wisata yang sudah berkembang secara organik di Labuan Bajo Flores. Parapuar sebagai destinasi dengan basis alam dan budaya akan bergerak secara terukur ke quality tourism dan bukan mass tourism" tutup Frans. 

 

Mendukung visi besar ini, beberapa catatan dalam rapat tersebut juga berkaitan dengan rencana jangka panjang, seperti sistem transportasi terpadu berbasis energi baru terbarukan guna menjadikan Kawasan Parapuar sebagai destinasi yang ramah lingkungan, pengaturan flow pengunjung dan carying capacity kawasan dengan sentralisasi parkir serta pengaturan visitor management untuk penerapan Do and Don'ts bagi wisatawan.

 

 

---------

Sisilia Lenita Jemana

Kepala Divisi Komunikasi Publik

Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores

 

thumbnail

Sinergi untuk Pelestarian: BPOLBF dan BPTNK PS Gali Potensi dan Tantangan Dusun Kerora

  Labuan Bajo, 16 April 2025-  Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) bersama Badan Peduli Taman Nasional Komodo dan Perairan Sekitarnya (BPTNK P...

thumbnail

Tingkatkan Kualitas Destinasi Pariwisata, KEMENPAR Gelar Gerakan Wisata Bersih (GWB) di Labuan Bajo

  Labuan Bajo, 12 April 2025 –  Kementerian Pariwisata berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, Injourney Tourism Development Corporat...

thumbnail

Harmoni Jazz dan Alam Timur: Suksesnya International Golo Mori Jazz 2025 di Labuan Bajo

  Labuan Bajo, 12 April 2025-  Internasional Golo Mori Jazz 2025 (IGMJ) sukses diselenggarakan pada Sabtu, (12/04/2025) di kawasan Injourney Tourism Developme...

Ada pertanyaan ?

Lihat FAQ ? atau Hubungi Kami