Labuan Bajo, 13 September 2024- Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) usai menyelenggarakan Workshop Floratama Academy yang digelar selama lima (5) hari penuh sejak 09 - 13 September 2024.
Workshop yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas keterampilan peserta dalam pengembangan kompetensi yakni Critical Thinking (Berpikir Kritis), Creativity (Kreativitas), Communication (Komunikasi), Collaboration (Kolaborasi) ini diharapkan dapat makin menunjang kapasitas para peserta dalam menjalankan usaha yang sedang mereka kembangkan.
Workshop ini juga dirancang untuk membantu para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam memahami dan menerapkan strategi marketing guna meningkatkan daya saing bisnis mereka di era digital 5.0. Selama 5 hari, para peserta workshop dibekali dengan pengetahuan praktis mengenai pemasaran online, penggunanan media sosial, pemanfaatan e-commerce seperti marketplace serta penggunaan aplikasi editing untuk membangun branding produk serta mengembangan keterampilan digital dan inovasi bagi UMKM.
Frans Teguh, Plt. Direktur Utama BPOLBF menyampaikan, terselenggaranya workshop selama lima (5) hari ini diharapkan mampu mengoptimalkan pemanfaatan digital bagi pelaku UMKM agar lebih inovatif dan kreatif dalam memasarkan produknya sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat dan daerah.
"Penyelenggaraan workshop ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan digital para pelaku UMKM agar mudah mempromosikan dan memasarkan produk mereka. Kemampuan digital ini penting bagi para pengusaha di era ini karena industri telah mengalami perluasan pasar akibat transformasi pasar digital. Kami berharap para peserta Floratama Academy ini dapat mengoptimalkan workshop ini untuk melatih kemandirian digital, daya saing, dan kemandirian bisnis dengan mengimplementasikan strategi pemasaran online yang efektif pada platform-platform marketplace yang tersedia sehingga mampu mendorong laju pertumbuhan bisnis yang secara berkelanjutan," ucap Frans.
Lebih lanjut, Fanky Miswar, Manajer Strategi Pemasaran Indigo sebagai salah satu narasumber dalam workshop ini menyampaikan bahwa dalam berwirausaha, para pengusaha perlu memperkuat branding produk.
"Terkait digitalisasi, hal pertama yang perlu dilakukan oleh seorang pengusaha adalah memperkuat branding dari produk yang mau dipasarkan. Mulai dari membuat katalog, membuat konten pada platform media sosial seperti Instagram dan Tiktok secara konsisten tentang produk yang ingin dipasarkan. Setelah produk banyak dikenal, pengusaha mulai memikirkan proses logistik yang paling efektif untuk pengiriman produk sehingga dapat disesuaikan dengan jasa yang tersedia dan dapat menghemat biaya logistik,” ungkap Fangky.
Senada, Erwita Dianti, Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengatakan, sebagai bentuk komitmenuntuk meningkatkan mutu produk UMKM, maka pemerintamengeluarkan gerakan Indonesia Spice Up The World (ISUTW).
"Pemasaran tidak hanya fokus ke jumlah produk namun ke jumlah transaksi dari produk ekonomi kreatif unggulan itu. Di samping itu, untuk meningkatkan mutu produk, maka pemerintah mencanangkan gerakan Indonesia Spice Up The World (ISUTW) yang bertujuan untuk meningkatkan nilai ekonomi pada perdagangan dan industri melalui gastronomi. Gerakan ini juga didukung oleh bidang pemasaran serta industri dan investasi, guna meningkatkan dan mengembangkan atau mengoptimalkan mutu atau kualitas produk baik dari segi konten hingga packaging,” tutup, Erwita.
Selama sesi workshop ini, hadir beberapa narasumber lain seperti Muhamad Neil Al Himam, Deputi Ekonomi Digital dan Produk Kreatif; Syaeful Muslim, Dosen Politeknik Pariwisata NHI Bandung; Rano Alyas dari Privy-ID; Komang, Perwakilan BRI Labuan Bajo; Rully Alfiansyah, perwakilan NUTRIFOOD; dan Budiman Indrajaya, URUN – RI.
---------
Sisilia Lenita Jemana
Kepala Divisi Komunikasi Publik
Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores