Kerora, Desa Pasir Panjang, Kamis, 19 Juni 2025
Dalam semangat kolaborasi dan komitmen untuk pengembangan kawasan pariwisata berkelanjutan, Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) bersama Badan Peduli Taman Nasional Komodo dan Perairan Sekitarnya (BPTNKPS) dan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Golomori melakukan kunjungan kerja dan peninjauan lapangan ke Dusun Kerora (Kampung Waerebo dan Waekako), Desa Pasir Panjang, Gugus Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo.
Kunjungan ini merupakan bagian dari agenda peninjauan, survei, dan pemetaan lanjutan untuk mengidentifikasi potensi, tantangan, serta peluang pengembangan Dusun Kerora sebagai destinasi wisata berbasis konservasi dan pemberdayaan masyarakat lokal.
Daya Tarik dan Potensi Wisata Kerora
Dusun Kerora memiliki kekayaan ekowisata yang luar biasa. Jalur trekking Wae Kako sepanjang 2 kilometer dengan pilihan rute short, medium, dan long track, menawarkan pengalaman eksplorasi hutan tropis yang menjadi habitat Komodo, burung Kakatua Jambul Kuning, burung Maleo, kerbau liar, dan rusa Timor. Aktivitas bird watching di pagi hari menjadi atraksi unggulan, terlebih Dusun Kerora merupakan habitat alami dari burung Kakatua Jambul Kuning yang langka. Potensi bahari pun tidak kalah menarik, dengan lokasi snorkeling di perairan sekitar dan wacana pengembangan coral planting sebagai bagian dari wisata edukatif dan pelestarian ekosistem laut.
Aksesibilitas dan Amenitas
Fasilitas pendukung seperti dermaga, pos jaga Naturalist Guide , toilet, dan papan informasi sudah tersedia, meskipun masih perlu peningkatan dari sisi kualitas dan keberlanjutan. Kebutuhan mendesak seperti jembatan penghubung antar kampung dan pagar pengaman dari Komodo telah menjadi perhatian utama dari berbagai pihak yang terlibat, termasuk Kementerian Kehutanan dan para donator yang akan mendukung pembangunannya.
Jaringan air bersih dari mata air setempat telah menjangkau permukiman, sementara akses
listrik tengah dalam proses identifikasi PLN, dengan opsi energi alternatif seperti PLTS mulai dipertimbangkan mengingat pentingnya menjaga habitat Komodo.
Komitmen Bersama: Kolaborasi Pemerintah dan Komunitas
Plt. Direktur Utama BPOLBF, Frans Teguh, menegaskan pentingnya mengemas potensi wisata Dusun Kerora secara kreatif dan berkelanjutan.
“Kerora menyimpan potensi besar, tidak hanya dari sisi alam tetapi juga sosial budaya. Aktivitas seperti bird watching, snorkeling, hingga voluntourism merupakan kekuatan utama. Ini harus dibarengi dengan penguatan kelembagaan lokal seperti kelompok Mai Taung (kebersamaan) dan peran aktif ibu-ibu dalam penyediaan kuliner dan souvenir,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada inisiatif pembelajaran Bahasa Inggris yang dilakukan oleh volunteer, sebagai langkah awal dalam memperkuat kapasitas pemuda lokal menyambut wisatawan global.
Sementara itu, Pater Marsel Agot, Kepala Badan Peduli Taman Nasional Komodo dan Perairan Sekitarnya (BPTNKPS), dalam kunjungan tersebut menyampaikan perkembangan terkini terkait sejumlah program strategis yang tengah didorong untuk mendukung penguatan infrastruktur dasar dan keselamatan masyarakat Dusun Kerora. Di antaranya, tindak lanjut atas dukungan dari Direktorat Jenderal Kehutanan mengenai rencana pembangunan pagar pengaman untuk mitigasi antara manusia dan satwa liar, penempatan tenaga kesehatan, perbaikan sarana pendidikan, serta rencana pembangunan jembatan penghubung yang menjadi kebutuhan mendesak bagi mobilitas dan keamanan pelajar di kawasan tersebut.
General Manager ITDC Golomori, Wahyuaji Munarwiyanto, menyatakan bahwa Dusun Kerora sangat potensial menjadi bagian dari destinasi wisata terintegrasi.
“Kami akan mendukung penguatan promosi, pengelolaan pengunjung, hingga pemetaan paket wisata dari ITDC ke Kerora menggunakan perahu tradisional. Kerora hanya 15 menit dari kawasan Golomori, dan ini adalah kesempatan emas,” jelasnya.
Tindak Lanjut
Berbagai tindak lanjut disepakati dalam kunjungan ini, antara lain:
• Koordinasi lanjutan dari ITDC Golomori terkait pendampingan desa wisata dan integrasi paket wisata.
• BPTNKPS akan melanjutkan pembangunan jembatan dan dukungan konservasi.
• BPOLBF akan memperkuat promosi serta kapasitas kelembagaan pariwisata lokal.
• Proses pembelajaran Bahasa Inggris oleh volunteer akan diselesaikan dalam jangka waktu satu bulan.
• Masyarakat akan menyiapkan fasilitas UMKM dan area khusus untuk kuliner serta souvenir.
Dengan semangat kolaborasi, kerjasama lintas sektor ini diharapkan mampu mewujudkan Dusun Kerora sebagai desa wisata yang berkualitas, inklusif, dan lestari, menghadirkan pengalaman otentik, sembari tetap menjaga harmoni antara manusia dan alam.
-------
Sisilia Lenita Jemana
Kepala Divisi Komunikasi Publik
Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores